Jakarta, CNN Indonesia --
Austria tampil 'menggila' di Euro 2024. Berstatus Kuda Hitam, tim berjulukan Burschen itu justru berhasil keluar dari grup neraka sebagai juara grup.
Berada di Grup D, Austria harus bersaing dengan tim-tim besar Eropa seperti Prancis, Belanda, dan Polandia. Tak dinyana, tim besutan Ralf Rangnick itu justru finis sebagai juara grup.
Austria mengemas dua kemenangan dan satu kali kalah. Torehan poin penuh didapatkan dari pertandingan lawan Belanda (3-2) dan Polandia (3-1). Sedangkan kekalahan ditelan kala menghadapi Prancis (0-1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Status juara Grup D membuat Austria akan melawan runner up Grup F di babak 16 besar pada 2 Juli mendatang. Bukan tak mungkin Austria bakal meneruskan tren positif.
Sedianya performa impresif Austria bukan kejutan. Meski diakui negara tetangga Jerman itu belum bisa bicara banyak di pentas bergengsi, rekam jejak mereka tak bisa dibilang remeh.
Austria belum pernah lagi lolos ke piala dunia sejak terakhir kali tampil pada 1998. Namun di panggung Eropa, pencapaian mereka perlahan-lahan menanjak dengan jadi langganan peserta sejak 2016.
Usai tanpa petikan kemenangan di Euro 2016 sekaligus gugur di fase grup, Austria berhasil bangkit di Euro 2020 (2021) dengan lolos ke babak 16 besar. Mereka bahkan bisa membalas dendam kekalahan dari Belanda di Euro 2020.
Kepastian finis sebagai juara Grup D di Euro 2024 jelas sebuah peningkatan karena di babak penyisihan Euro 2020 'hanya' sebagai runner up di bawah Belanda.
Euro 2024 bisa jadi kesempatan Austria untuk terus bangkit. Jika mampu menembus ke perempat final, maka itu adalah pencapaian pertama mereka dalam sejarah di pentas Eropa.
Lanjut ke halaman berikutnya>>>
Sosok penting yang tak lepas dari pencapaian apik Austria adalah kehadiran Ralf Rangnick di kursi kepelatihan. Ia menerima pinangan Austria usai didepak Manchester United.
Nama Rangnick sempat tercoreng kala menangani Man Utd. Sebab juru taktik berpaspor Jerman itu hanya bisa membawa The Red Devils mentok di peringkat keenam Liga Inggris 2021-2022 dengan 58 poin atau perolehan angka terendah Man Utd di era Premier League.
Padahal, Rangnick datang ke Old Trafford datang dengan portfolio mentereng setelah berhasil membawa RB Leipzig dari divisi empat ke kasta tertinggi Liga Jerman. Sosok pelatih yang dikenal kreator filosofi Gegenpressing itu dibebankan ekspektasi tinggi dari suporter Man Utd.
Namun hasilnya antiklimaks. Man Utd kemudian tak meneruskan kerjasama dengan Rangnick lalu menggantinya dengan Erik ten Hag. Timnas Austria adalah pihak yang masih menaruh kepercayaan penuh pada pelatih 65 tahun itu.
Laga pertama Austria yang dipimpin Rangnick berbuah manis dengan kemenangan 3-0 atas Kroasia di UEFA Nations League. Ia juga berhasil membawa Austria ke putaran final Euro 2024 sekaligus mendapat perpanjangan kontrak dua tahun dengan harapan bisa lolos ke Piala Dunia 2026.
Di Euro 2024, Austria sempat gigit jari karena langsung kalah dari Prancis pada laga pembuka Grup D. Tetapi dua laga berikutnya, Rangnick berhasil mengangkat martabat tim dengan sapu bersih kemenangan.
 Austria tampil gemilang (REUTERS/Annegret Hilse) |
Saat ini, perolehan kemenangan racikan Rangnick di Austria sudah menyentuh 15 pertandingan dari 25 laga. Ini sudah melampaui jumlah menang di Man Utd sebanyak 11 menang dari 29 total pertandingan.
Namanya pun kembali bersinar. Rangnick yang sempat dipandang sebelah mata usai gagal bersama Man Utd kembali menunjukkan kapasitasnya sebagai pelatih berkualitas. Euro 2024 adalah momen yang tepat baginya untuk pembuktian.
[Gambas:Video CNN]