Jakarta, CNN Indonesia --
Spanyol akan berduel lawan Inggris di final Euro 2024, Senin (15/7) dini hari WIB. Laga puncak ini akan jadi panggung bagi bintang muda kedua kubu.
Inggris adalah tim peringkat ketiga yang punya skuad paling muda di Euro 2024, di bawah Turki dan Republik Ceko. The Three Lions, julukan Inggris, punya rata-rata usia pemain 26,1 tahun.
Sedangkan Spanyol memang tak masuk 10 besar dalam peringkat skuad termuda. La Roja ada di posisi ke-11 dengan rata-rata 27 tahun. Tapi mereka punya remaja ajaib bernama Lamine Yamal.
Usia Yamal tercatat 16 tahun 338 hari saat mencatat debut di Euro. Ia adalah pemain termuda Spanyol di Euro sekaligus jadi pencetak gol paling muda sepanjang sejarah Euro saat berusia 16 tahun 362 hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atlet kelahiran 13 Juli 2007 itu akan segera memecahkan rekor baru. Ia bakal jadi pemain termuda yang tampil di final Euro 2024 dengan usia 17 tahun lebih satu hari sekaligus mengalahkan rekor milik pemain Portugal, Renato Sanches yang berusia 18 tahun 328 hari pada Euro 2016 lalu.
Jika Yamal mencetak gol di final, maka rekor baru lainnya akan tercipta. Saat ini catatan individu tersebut masih dipegang oleh pemain Italia, Pietro Anastasi yang mencetak gol ke gawang Yugoslavia pada final Euro 1968. Saat itu Anastasi berusia 20 tahun 64 hari.
Tapi bukan hanya Spanyol yang punya bintang muda. Inggris memiliki pemain penting pula: Jude Bellingham. Kehadirannya turut serta membawa tim Tiga Singa kembali melaju ke final Euro setelah menapak titik yang sama pada edisi sebelumnya, tiga tahun lalu.
Pelatih Inggris, Gareth Southgate menjadikan Bellingham sebagai anak emas. Pemain 21 tahun itu tak tergantikan lantaran selalu bermain dalam setiap laga Inggris di Euro 2024 sebagai starter.
Bermain sebagai gelandang serang, Bellingham memang baru mencetak dua gol. Tapi golnya bisa dibilang sebagai penentu nasib Inggris di Euro 2024 salah satunya saat meraih kemenangan atas Slovakia di babak 16 besar.
Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya>>>
Melihat Spanyol vs Inggris, berarti juga sekaligus menyaksikan pertandingan serupa 'El Clasico'. Dua sosok bertalenta, Lamine Yamal dan Jude Bellingham jadi alasannya.
Lamine Yamal adalah penggawa Barcelona. Sedangkan Jude Bellingham berseragam Real Madrid. Rivalitas dua klub raksasa Spanyol itu seakan dibawa oleh dua pemain dengan balutan seragam negara masing-masing.
Di satu sisi, Yamal dan Bellingham punya posisi dan peran yang berbeda pada masing-masing tim. Yamal cenderung bermain menyamping kemudian menusuk dari sisi kanan atau memberi umpan silang. Sedangkan Bellingham punya tanggungjawab membuka ruang dan mengalirkan bola ke segala penjuru.
Praktis bentrok langsung Lamine Yamal vs Jude Bellingham tak akan intens meski ada peluang bakal tetap terjadi. Tapi akan banyak sorot mata publik yang tetap mengarah pada dua sosok itu.
Bellingham kemungkinan besar bakal jadi pilihan utama untuk mengisi pos pemain nomor 10 dalam starting eleven Inggris di final. Ia sudah melakukan tugas itu selama Euro berlangsung dengan catatan yang menjanjikan. Ia tercatat melakukan 326 kali umpan yang 288 di antaranya sukses. Tingkat akurasinya mencapai 87,8 persen.
Level distribusi eks pemain Borussia Dortmund itu terbilang tinggi. Ia membukukan 19 kali umpan ke ruang terbuka ditambah empat kali operan ke dalam kotak penalti. Saat rekan-rekannya dalam posisi sulit, Bellingham juga tak segan langsung memanfaatkan peluang. Tercatat ada tiga kali percobaan tendangan ke gawang yang dilakukannya.
Statistik yang mengesankan juga dimiliki oleh Lamine Yamal. Bermain sebagai penyerang sayap kanan, jebolan La Masia itu juga tak tergantikan sebagai starter dalam enam laga Spanyol di Euro 2024.
Pergerakan Yamal di sisi kanan sangat berbahaya. Kemampuannya membaca ruang kosong juga mumpuni, terlihat dari 23 umpan ke area terbuka dan 14 operan ke kotak penalti. Ada tiga assist yang dibukukan Yamal dan akurasi operannya mencapai 80,3 persen.
Selain kerap meluncurkan umpan progresif, insting menyerang Yamal pun begitu tajam. Ada total 12 percobaan tembakan yang dilakukan dan lima di antaranya mengarah ke gawang.
Satu percobaan yang berhasil adalah gol ke gawang Prancis. Berawal dari pergerakan berbahaya di sisi kanan, tendangan placing kaki kirinya menukik tajam dan sulit dikendalikan kiper lawan.
Dari dua sorotan tentang Lamine Yamal dan Jude Bellingham, final Euro 2024 akan jadi panggung tersendiri bagi mereka berdua. Spanyol dengan gaya permainan kolektif akan lebih unggul menghadapi Inggris yang cenderung kaku dalam menerapkan strategi.
[Gambas:Video CNN]