7 Kontroversi Olimpiade 2024: Last Supper hingga Sungai Tercemar
Olimpiade 2024 tak luput dari kontroversi dan bahkan sudah terjadi sebelum pembukaan. Berikut tujuh kontroversi tersebut.
Cabang olahraga Olimpiade 2024 mulai dipertandingkan pada Rabu (24/7). Adapun pembukaan baru berlangsung pada Jumat (26/7). Sejak pertandingan pertama, sudah muncul kontroversi.
Namun yang paling menyorot perhatian adalah momen-momen pembukaan. Hingga kini kontroversi dalam pembukaan masih dibahas sejumlah kalangan karena berdampak sangat besar.
Berikut tujuh kontroversi yang telah terjadi dalam Olimpiade 2024:
1. Laga Argentina vs Maroko
Pertandingan Argentina versus Maroko ditunda hingga dua jam akibat ulah suporter. Begitu laga dilanjutkan, gol Argentina dianulir wasit yang membuat Maroko unggul 2-1.
2. Teror jelang pembukaan
Menjelang pembukaan Olimpiade 2024 ada sabotase dan teror bom dari kelompok teroris. Kereta cepat di Gare de Bordeaux Saint-Jean disabotase dan ada paket mencurigakan di Stasiun Gare du Nord.
3. Adegan mirip Last Supper
Salah satu sorotan terbesar dalam Olimpiade 2024 adalah adegan menyerupai last supper dalam seremoni pembukaan. Adegan pembukaan itu dianggap merendahkan agama Kristen.
4. Insiden nama Korea
Masih dalam seremoni pembukaan, panitia salah dalam penyebutan nama kontingen. Saat kontingen Korea Selatan melintas, yang disebut malah Korea Utara. Panitia akhirnya meminta maaf.
5. Bendera Olimpiade terbalik
Tak cukup sampai di situ, dalam seremoni pembukaan juga ada insiden bendera Olimpiade dikibarkan terbalik. Karena bendera sudah sampai tiang atas, terpaksa diturunkan dan dinaikkan lagi.
6. Sungai Seine tercemar
Sungai Seine yang menjadi lokasi pertandingan cabang olahraga triathlon terpaksa ditunda. Ini dilakukan karena level polusi di dalam sungai tercemar bakteri penyebab infeksi E. coli dan enterococci.
7. Kontingen tim kecolongan
Tingkat keamanan di Olimpiade 2024 jadi perhatian karena banyak yang kecolongan. Salah satunya tim sepak bola Argentina yang kecolongan barang sebelum laga melawan Maroko.