Jonatan Christie dan Anthony Ginting sama-sama menelan kekecewaan besar ketika tampil di ajang Olimpiade Paris 2024 pada Rabu (31/7) waktu setempat.
Jonatan dan Ginting datang ke Olimpiade Paris 2024 sebagai andalan untuk merebut medali emas. Torehan impresif All Indonesian Final di All England Jonatan vs Ginting jadi salah satu modal kuat bagi kedua pemain untuk kembali bersinar dan menggigit di Olimpiade kali ini.
Jonatan dan Ginting kemudian sama-sama sukses memenangkan pertandingan pertama mereka. Keduanya kemudian menghadapi laga penting yang bakal menentukan status juara grup. Di nomor tunggal, hanya juara grup yang lolos ke fase knock out.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jonatan lebih dulu tampil menghadapi Lakshya Sen. Dari rekor pertemuan, Jonatan unggul 4-1 atas Lakhsya Sen. Dari segi peringkat, Jonatan yang jadi unggulan ketiga juga di atas Lakshya Sen yang datang ke Olimpiade ini dengan status non unggulan.
Namun Lakhsya Sen yang juga jadi aktor kunci kemenangan India atas Indonesia di final Thomas Cup 2022 ini kembali menunjukkan kehebatannya dalam laga penting. Lakshya Sen mengalahkan Jonatan dengan skor 21-18, 21-12.
Lakshya Sen berhasil maju ke babak 16 besar dengan status sebagai juara grup L. Sedangkan Jonatan jadi runner up grup dan harus melupakan mimpinya untuk mendapat medali di Olimpiade Paris 2024.
Beberapa jam setelahnya, Anthony Ginting turun bermain menghadapi Toma Junior Popov. Ginting bermain dengan beban besar sebagai harapan terakhir di nomor tunggal putra.
Di gim pertama, Ginting kalah tipis 19-21 dari Toma Junior Popov. Masuk ke gim kedua, Ginting bisa tampil lebih baik dan meraih kemenangan 21-17.
Namun sayangnya di gim penentuan, Ginting gagal mempertahankan ritme permainan miliknya. Ginting selalu dalam tekanan Toma Popov dan kalah 15-21 di akhir laga.
Kekalahan Jonatan dan Ginting membuat Indonesia menorehkan sejarah buruk karena untuk kali pertama tak punya wakil di nomor tunggal putra pada babak 16 besar.