Lawan Imane Khelif, Petinju Hungaria Sesumbar Bisa Menang

CNN Indonesia
Sabtu, 03 Agu 2024 14:16 WIB
Anna Luca Hamori tidak gentar melawan Imane Khelif di perempat final cabor tinju putri kelas 66 kg Olimpiade 2024. (REUTERS/Isabel Infantes)
Jakarta, CNN Indonesia --

Petinju Hungaria Anna Luca Hamori mengaku tidak takut melawan Imane Khelif jelang pertandingan babak perempat final tinju kelas 66 kilogram putri Olimpiade 2024, Sabtu (3/8).

Hamori mengaku tidak peduli soal berbagai cerita soal identitas Khelif yang belakangan viral di media sosial. Ia justru melihat ini akan jadi kemenangan besar untuknya andai bisa mengalahkan Khelif.

"Saya tidak takut. Saya tidak peduli dengan berita-berita di media dan media sosial. Jika dia laki-laki maka ini akan menjadi kemenangan yang lebih besar bagi saya jika saya menang," ucapnya seperti dilansir dari Sport Bible.

Selain menyinggung soal identitas Khelif, Hamori membuat kontroversi dengan mengunggah serangkaian pesan provokatif di Instagram. Dia mengunggah ulang sejumlah komentar bernada menghina yang dibuat tentang Khelif.

Khelif sendiri sukses mengalahkan petinju Italia, Angela Carini hanya dalam waktu 46 detik di babak 16 besar Olimpiade 2024. Kemenangan ini lantas jadi sorotan bahkan petinju asal Aljazair itu dituding transgender karena memiliki level testoteron yang tinggi.

Keberadaan Khelif di Olimpiade 2024 mendapat sorotan karena sebelumnya, pada Kejuaraan Dunia Tinju 2023 yang berada di bawah naungan International Boxing Association (IBA), petinju 25 tahun itu dilarang tampil dalam partai final lantaran memiliki kromosom XY atau molekul DNA yang biasanya ada pada pria.

Pada Olimpiade kali ini, Khelif dinyatakan memenuhi syarat untuk tampil oleh International Olympic Committee (IOC) yang mencabut pengakuan internasional IBA tahun lalu karena masalah terkait tata kelola dan keuangan.



IOC pun mengambil alih olahraga tinju di Olimpiade dari IBA dan menggunakan aturan yang ditetapkan pada Olimpiade sebelumnya.

Sementara di sisi lain ada pula yang berpendapat Khelif tetap sah tampil di Olimpiade karena memang memiliki hyperandrogenism atau wanita yang terlahir dengan level testosteron tinggi.



(jal/ptr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK