Imane Khelif Rebut Emas Tinju Putri Olimpiade 2024

CNN Indonesia
Sabtu, 10 Agu 2024 05:55 WIB
Petinju kontroversial putri Aljazair, Imane Khelif, merebut medali emas tinju putri Olimpiade 2024 setelah mengalahkan Yang Liu dari China pada laga final.
Imane Khelif menjadi juara Olimpiade 2024 Paris. (REUTERS/Peter Cziborra)
Jakarta, CNN Indonesia --

Petinju putri Aljazair, Imane Khelif, merebut medali emas tinju putri Olimpiade 2024 Paris setelah mengalahkan Yang Liu dari China pada laga final kelas welter di Roland-Garros Stadium, Paris, Jumat (9/8) malam waktu setempat.

Khelif yang menjadi sorotan karena kontroversi gender di Olimpiade 2024, menang angka mutlak 5-0 atas Liu. Khelif menjadi petinju putri pertama asal Aljazair yang meraih medali emas Olimpiade.

Tinju putri Olimpiade mulai digelar sejak London 2012. Khelif juga menjadi petinju pertama asal Aljazair yang mampu merebut emas sejak Hocine Soltani di Atlanta 1996.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sangat bahagia. Ini adalah impian saya. Delapan tahun, ini impian saya. Saya juara Olimpiade, peraih medali emas. Saya sangat bahagia. Delapan tahun saya bekerja keras," kata Khelif dikutip dari Reuters.

"Delapan tahun, saya tidak tidur. Delapan tahun, lelah. Sekarang saya juara Olimpiade. Saya sangat senang. Saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang datang untuk mendukung saya. Rakyat Aljazair, dan semua orang di Paris," katanya menambahkan.

Petinju asal Thailand, Janjaem Suwannapheng, dan Chen Nien-chin dari Taiwan mendapat medali perunggu.

Kehadiran Imane Khelif di tinju putri Olimpiade 2024 Paris mendapat sorotan setelah Khelif dan petinju Taiwan, Lin Yu-ting, didiskualifikasi oleh Asosiasi Tinju Internasional (IBA) dari Kejuaraan Dunia 2023.

IBA mengatakan pada konferensi pers selama Olimpiade Paris bahwa tes gender terhadap Khelif dan Lin telah menyatakan mereka tidak memenuhi syarat untuk tampil di tinju putri.

Khelif dan Lin tetap bisa bertarung di Olimpiade setelah IOC mencabut status IBA sebagai badan pengatur olahraga tersebut pada 2023 dan mengambil alih kendali penyelenggaraan tinju di Paris.

IOC menolak hasil tes gender yang diperintahkan IBA, dengan mengatakan tidak ada alasan untuk melakukannya, sebuah sikap yang didukung oleh Human Rights Watch.

[Gambas:Video CNN]

(har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER