Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, memberikan apresiasi atas terpilihnya Fadil Imran sebagai Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) 2024-2028.
Menurut Dito, Fadil sudah terlihat melakukan banyak transformasi baik ketika didapuk jadi Ketua Kelompok Kerja (Pokja) atau Tim Ad Hoc PBSI untuk Olimpiade Paris 2024.
"Saya mengapresiasi PBSI yang kali ini melakukan Munas, terpilihnya Pak Fadil Imran. Dan kami menyaksikan ketika mulai start akhir Oktober pokja Olimpiade untuk PBSI ini diaktifkan di 2023, ini banyak sekali transformasi dan pembenahan yang dilakukan," kata Dito di sela Musyawarah Nasional (Munas) PBSI XXIV/2024 di Empire Palace Surabaya, Sabtu (10/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dito mengatakan, perlu ada sinergi yang baik antara PBSI dan pemerintah dalam memajukan bulu tangkis Indonesia. Ia menjamin pemerintah akan mendukung apa yang dilakukan PBSI.
"Dan ini yang tadi saya sampaikan, ke depan dari pokja ini saya harap PBSI sampai 2028 ini bisa disinergikan semuanya dengan pemerintah, karena saya sangat yakin dan saya jamin, apa yang dibutuhkan badminton pemerintah pasti sangat mendukung," ujarnya.
Konkretnya adalah memodernisasi sarana dan prasarana Pelatnas Cipayung. Pemerintah pun, kata Dito, siap membantu rencana PBSI merealisasikan hal itu.
"Dan ini kedepan saya juga sangat setuju, Cipayung Pelatnas ini perlu kita modernisasi. Dan ini kita sangat menanti dari proposal dan juga planning PBSI mau seperti apa ini," kata dia.
Dito menyebut, kini sudah saatnya pemerintah meningkatkan fasilitas dan infrastruktur untuk menunjang pengembangan SDM Badminton. Sebab pihaknya ingin bulu tangkis Indonesia bisa kembali menorehkan prestasi, utamanya di Olimpiade Los Angeles 2028 mendatang.
"Saya rasa ini sudah waktunya badminton yang selama ini selalu memberikan medali di multi event ini harus kita tingkatkan fasilitas, infrastrukturnya dan juga serta SDM sport science, sport performance, sampai teknologinya," ujarnya.
"Saya berharap di setelah munas ini mungkin bisa langsung kita garap. Biar ini sudah ada realisasinya dan konkret. Karena kita ingin di 2028 ini sudah bisa kembali menyumbangkan medali emas yang banyak dari badminton," tutup Dito.
(jun)