Malaysia mengakhiri perjalanan mereka di Olimpiade Paris 2024 dengan catatan dua medali perunggu. Mimpi Malaysia untuk punya medali emas Olimpiade masih harus kembali berlanjut.
Malaysia meraih dua perunggu lewat cabang olahraga badminton. Aaron Chia/Soh Wooi Yik dan Lee Zii Jia jadi sosok yang memberikan medali perunggu untuk Malaysia.
Di luar itu, atlet-atlet Malaysia tak mampu pulang dengan medali di tangan. Alhasil, Malaysia harus puas duduk di posisi 80 dalam klasemen Olimpiade Paris 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Torehan itu juga membuat Malaysia harus memperpanjang mimpi mereka untuk meraih medali emas. Cabor balap sepeda, loncat indah, atletik, golf dan lain-lain tidak mampu bersaing.
Sosok paling dekat dengan medali adalah Aniq Kadan yang ada di posisi keempat kelas 61kg putra angkat besi. Selain itu ada pula Pearly Tan/Thinaah Muralitharan yang juga finis di posisi keempat ganda putri.
Catatan dua perunggu ini merupakan penurunan dibandingkan Olimpiade Tokyo 2020. Saat itu Malaysia menorehkan 1 emas dan 1 perunggu serta duduk di posisi ke-74.
Malaysia sendiri baru bisa meraih medali di Olimpiade setelah badminton masuk dalam cabor yang dipertandingkan. Sejak saat itu, Malaysia sudah mengoleksi 8 perak dan 7 perunggu.
Momen paling menyesakkan bagi Malaysia namun juga torehan terbaik untuk mereka ada di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Saat itu mereka meraih empat perak dan satu perunggu.
Malaysia mampu menempatkan tiga wakil di babak final badminton namun ketiganya kalah. Sedangkan saat itu satu perak lainnya diberikan oleh Cheong Jun Hoong/Pandelela Rinong di nomor synchronised 10meter loncat indah.
Ambisi Malaysia untuk memenangkan emas Olimpiade akan dibawa ke edisi berikutnya. Olimpiade edisi berikutnya bakal digelar di Los Angeles, Amerika Serikat pada 2028 mendatang.