Pemerintah Korea Selatan lewat Kementerian Budaya, Olahraga, dan Pariwisata mulai melakukan investigasi terhadap Asosiasi Badminton Korea (BKA) terkait kasus An Se Young.
Pemerintah Korea mengumumkan hal tersebut pada Senin (12/8). Tim investigasi nanti bakal terdiri dari sekitar 10 orang.
"Kami akan memulai investigasi terhadap Asosiasi Badminton mulai hari ini," tulis pernyataan Kementerian Budaya, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan, dikutip dari Naver.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Investigasi yang dijalankan pemerintah bakal menyentuh banyak hal. Mulai dari penanganan cedera, pelatihan yang terlalu dititikberatkan pada sektor ganda, hingga kesempatan berkompetisi.
Investigasi juga tentu bakal membahas masalah tata cara, sistem, dan pelaksanaan operasi dana subsidi kepada Asosiasi Badminton Korea. Juga terkait soal keperluan kehadiran pelatih pribadi yang selama ini bukan hal lazim dilakukan di Korea.
Hal ini sendiri bermula dari kejutan yang diberikan An Se Young selepas memenangkan medali emas Olimpiade Paris 2024. Sesaat setelah jadi juara, An Se Young menumpahkan segala keluh kesahnya dalam sesi konferensi pers.
Dalam konferensi pers tersebut, An Se Young mengutarakan kekecewaan soal penanganan cedera yang ia alami. An Se Young mengalami cedera pada Asian Games 2022 di 2023 dan sempat kesulitan dalam proses pemulihan. Saat berlaga di Olimpiade Paris 2024, An Se Young juga masih menggunakan balutan taping di lututnya.
An Se Young sukses meraih emas setelah mengalahkan He Bingjiao di babak final. Emas An Se Young merupakan emas pertama Korea Selatan dari badminton setelah terakhir kali meraih emas pada Olimpiade 2008 lewat Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung.
Sedangkan khusus untuk tunggal putri, emas An Se Young adalah yang pertama kali sejak 28 tahun. Emas pertama tunggal putri Korea Selatan diraih oleh Bang Soo Hyun pada Olimpiade Atlanta 1996.
(ptr/har)