Surya Sumirat
Surya Sumirat
Menyukai olahraga terutama sepak bola, penggemar Manchester United. Pernah bekerja di Harian Olahraga TopSkor, kini menjadi writer di CNNIndonesia.com
KOLOM

Emas Olimpiade Panjat Tebing dari Parkiran Hotel

Surya Sumirat | CNN Indonesia
Senin, 12 Agu 2024 14:34 WIB
Meski sudah ditargetkan dua emas, nyatanya atlet panjang tebing belum dapat fasilitas dan sarana maksimal dari pemerintah.
Meski sudah ditargetkan dua emas, nyatanya atlet panjang tebing belum dapat fasilitas dan sarana maksimal dari pemerintah. (ANTARA FOTO/WAHY PUTRO A)
Catatan: Artikel ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi CNNIndonesia.com
Jakarta, CNN Indonesia --

Lagu kebangsaan Indonesia Raya akhirnya berkumandang di Paris, Prancis, setelah Veddriq Leonardo meraih medali emas Olimpiade Paris 2024 cabang panjat tebing nomor speed putra, Kamis (8/8) malam.

Penantian panjang kontingen Indonesia selama hampir dua pekan di Kota Mode itu pun tuntas. Sebelumnya Indonesia sempat cemas lantaran cabang badminton yang diharapkan melanjutkan tradisi emas Olimpiade gagal memenuhi ekspektasi.

Olahraga tepok bulu itu memberikan medali perunggu lewat Gregoria Mariska Tunjung dari nomor tunggal putri, dan tidak menempatkan wakil di final nomor apapun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Panjat tebing hampir pulang dengan tangan hampa setelah nomor speed putri urung sumbang medali. Desak Made Rita Kusuma Dewi tersingkir di perempat final, dan Rajiah Sallasabillah kalah dalam perebutan perunggu.

Rezeki panjat tebing gak ke mana. Satu dari target dua medali emas Olimpiade Paris 2024 mereka bawa pulang. Veddriq Leonardo dengan gagah menenteng medali emas itu ke Tanah Air.

Dari parkiran hotel, panjat tebing membawa pulang medali emas Olimpiade 2024.

Ya, lokasi pemusatan latihan timnas panjat tebing Indonesia memang berada di area parkiran Hotel Santika Harapan Indah Bekasi, Jawa Barat. Posisi papan panjat tebing Timnas Indonesia berlatih di area belakang kawasan hotel, tidak jauh dari pintu masuk.

Tempat itu akan jadi saksi, bahwa kemenangan dramatis Veddriq setelah mencatatkan waktu 4,75 detik, unggul tipis 0,02 detik atas Wu Peng yang mencetak 4,47 detik, membuat sejarah bagi panjat tebing Indonesia.

Akhirnya ada cabor lain yang memberikan medali emas Olimpiade selain badminton.

Latihan di parkiran hotel 

Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) sebagai induk olahraga ini memiliki keterbatasan dalam pembinaan. Mereka kurang dapat perhatian meski sejumlah atlet nomor speed bolak-balik jadi juara di ajang internasional.

Aspar Jaelolo juara satu dalam Piala Dunia 2018 seri Wujiang, lalu juara seri Jakarta pada 2022. Kiromal Katibin juara seri Salt Lake City 2022.

Veddriq Leonardo? Jangan ditanya. Putra Pontianak, Kalimantan Barat, ini rajin juara seri Piala Dunia Panjat Tebing nomor speed. Dia bahkan peringkat satu dunia selama tiga tahun berturut-turut sejak 2021 hingga 2023.

Tapi panjat tebing bukan badminton yang memiliki Pelatnas Cipayung, bukan juga bola voli yang memiliki Padepokan Voli Jenderal Polisi Kunarto. Atau seperti sepak bola yang meski minim prestasi di level senior, tetapi bisa berlatih di banyak negara, apalagi di kawasan Gelora Bung Karno.

Anak-anak timnas panjat tebing ini hanya bisa berlatih di pelataran hotel. Mereka dapat lahan, kemudian dibangun fasilitas yang cukup untuk latihan. Jelas tak bisa dibandingkan dengan timnas China di Baisha, sebelah selatan dari Provinsi Hainan atau timnas Amerika Serikat dengan kelengkapan fasilitas di Salt Lake City.

Untuk sekelas tim nasional, fasilitas timnas panjat tebing Indonesia di parkiran hotel ini juga bisa dibilang miris, kendati memenuhi standar.

Ketika saya mengunjungi lokasinya pada Agustus 2023, terlihat sarana latihan itu tepat bersebelahan dengan alang-alang yang bisa juga dianggap hutan mini.

Di sana timnas panjat tebing mendapatkan lahan yang terbatas: sejumlah ruangan untuk ofisial, gudang penyimpanan alat-alat, serta papan-papan latihan. Bahkan untuk sarana ibadah sebatas musala, mereka menggunakan peti kemas.

Sebelum menetap di Hotel Santika, Rajiah Sallsabillah dan kawan-kawan sempat berlatih di GOR Indoor Stadion Wibawa Mukti, Cikarang.

[Gambas:Video CNN]

Berikan fasilitas layak

Persoalan sarana dan prasarana ini jadi dilema bagi cabor. Di satu sisi cabor membutuhkan lapangan, papan, kolam, atau sarana utama lain untuk latihan.

Tetapi di sisi lain, mereka juga perlu menyediakan penginapan yang tidak jauh dari venue utama latihan. Untuk pemusatan latihan jangka panjang seperti panjat tebing, dua faktor ini berkaitan.

Tetapi jika cabor memiliki dana terbatas, bisa jadi persoalan.

Pelatih Hendra Basir pernah bercerita kepada saya pada Agustus 2023 lalu, kalau pendanaan pelatnas timnas panjat tebing memang terbatas. Jangankan untuk fasilitas latihan yang bagus. Untuk akomodasi saat ikut kejuaraan di luar negeri, khususnya di luar Asia, saja kudu pintar-pintar menyiasati.

Persoalan panjat tebing di tengah keterbatasan pendanaan ini cukup kompleks.

Kalau nomor speed mungkin sedikit beruntung, karena papan jalur panjat tidak sering berubah, sehingga kebutuhan biaya untuk peralatan lebih minim.

Tetapi untuk nomor lead dan boulder, mereka harus mengikuti tren. Timnas panjat tebing harus memiliki poin-poin papan yang sama dengan yang digunakan untuk jalur saat kejuaraan di luar negeri. Tanpa mengikuti tren itu, pembinaan atau perkembangan atlet bisa terhambat.

Karena itu, kebutuhan belanjanya juga makin besar.

Memang patut diakui, olahraga Indonesia belum seluruhnya 'seksi' bagi pemerintah. Di mata pemerintah, olahraga di Indonesia cuma terbagi ke dalam olahraga populer dan prestasi.

Selama populer atau berprestasi, pasti didukung. Tetapi ada juga yang sudah berprestasi masih minim dukungan, ya panjat tebing ini.

Sekarang sudah selayaknya Pemerintah Indonesia bangun dari mimpi dan memberikan fasilitas yang layak untuk cabor dan atlet andalan.

Karena, fasilitas atlet itu senjata bagi mereka berjuang di arena pertandingan. Yang namanya istilah 'bambu runcing digunakan pahlawan saat penjajahan' semestinya dikubur dalam-dalam Pemerintah Indonesia.

Istilah itu tidak lagi berlaku di olahraga pentas dunia, mengingat negara-negara lain sudah didukung dengan penerapan sport science selain memberikan fasilitas latihan yang layak.

Angkat topi untuk FPTI

Meski belum dapat fasilitas layak dari pemerintah, kita patut angkat topi untuk pengurus FPTI yang bisa menggandeng swasta sebagai sponsor dalam hampir empat tahun terakhir.

FPTI juga bisa bekerja sama dengan salah satu hotel sebagai basecamp atau lokasi pemusatan latihan.

Mereka memang punya prasarana yang terbatas karena papan latihan dibangun di lokasi parkir hotel. Akan tetapi, untuk fasilitas penginapan, atlet hanya tinggal turun dari kamar hotel ke parkiran untuk berlatih. Lebih hemat waktu dan tenaga. Fasilitas kebugaran di hotel itu juga bisa digunakan Desak Made Rita dan kawan-kawan dengan baik.

FPTI dan panjat tebing sudah memberikan bukti melalui medali emas Olimpiade Veddriq Leonardo. Mereka bukan lagi juara di setiap seri Piala Dunia Panjat Tebing, tapi sudah Olimpiade yang merupakan supremasi bagi setiap atlet.

Pemerintah harus memberikan satu pemusatan latihan panjat tebing yang lebih memadai, agar emas-emas dan medali Olimpiade lain mengalir dari tangan-tangan dan kaki-kaki para pemanjat ini.

Jargon 'bangga karena emas Olimpiade lahir di luar bulu tangkis' jangan sebatas di ucapan. Jangan sampai medali Olimpiade jadi medali Oli-mimpi-ade gara-gara dukungan fasilitas yang terbatas.

Mau bagaimana juga, pemerintah semestinya lebih fleksibel untuk pembiayaan terhadap cabang olahraga. Di mana cabor yang sudah menunjukkan prestasi dan berpotensi berkembang, layak didukung penuh.

Jangan sampai pada ajang-ajang besar berikutnya seperti Asian Games atau bahkan Olimpiade lain masih ada artikel dengan judul yang sama 'Emas Panjat Tebing dari Parkiran Hotel (Lagi)'.

Salam Olahraga! Jaya!
Salam Olahraga! Jaya!
Salam Olahraga! Jaya!

Jangan lupa dong, jayakan juga atlet dan cabang olahraganya.

(vws)
LEBIH BANYAK DARI KOLUMNIS
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER