Netizen Protes Penjualan Tiket Indonesia vs Australia Tanpa Venue
Netizen ramai-ramai memprotes unggahan penjualan tiket Timnas Indonesia vs Australia lantaran tidak mencantumkan keterangan venue secara resmi.
Situs Timnas Indonesia kembali mengunggah informasi tentang penjualan laga Indonesia vs Australia pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Penjualan tiket akan dimulai pada 17 Agustus, tepat dengan perayaan hari ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Hanya saja pihak PSSI tidak mencantumkan venue resmi.
Situasi ini membuat netizen galau. Tak sedikit yang mengeluhkan alasan PSSI mengumumkan penjualan tiket tanpa lokasi venue yang jelas.
Pendukung Timnas Indonesia khawatir pembelian tiket tanpa keterangan lokasi pertandingan bakal merugikan. Sebab, biaya transportasi yang dikeluarkan bisa membengkak jika venue tak sesuai perkiraan.
"Lawakan abad ini, tiket dijual tanpa keterangan venue," tulis salah satu netizen.
"Jual tiket tanpa kejelasan venue ini dikira penontonnya pengangguran semua yang langsung ready kemanapun gitu?" timpal warganet lainnya.
Sementara akun lainnya mengkritik PSSI yang terlalu memaksakan Timnas Indonesia tampil di Stadion GBK. Rencana ini dianggap cuma mementingkan keuntungan besar.
Pasalnya, Stadion GBT sudah pasti siap menggelar pertandingan internasional. Tak seperti GBK yang masih harus menunggu hasil perawatan rumput.
Sampai saat ini situs FIFA mencantumkan Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, sebagai venue laga Timnas Indonesia vs Australia. Duel ini berlangsung pada 10 September mendatang.
Belakangan PSSI berusaha untuk mengubah venue pertandingan ke Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Namun, skenario ini meragukan karena kondisi rumput Stadion GBK masih dalam perawatan.
Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) mengunggah sejumlah foto terkait kondisi terkini rumput Stadion GBK dalam masa perawatan dan pemeliharaan besar.
Direktur Utama PPKGBK, Rakhmadi A Kusumo meyakini dengan upaya yang dilakukan secara maksimal dan intensif, rumput lapangan akan lebih layak digunakan sesuai dengan standar internasional.
"Sejak Juni, hingga saat ini, GBK masih terus berupaya secara maksimal untuk mewujudkan lapangan sepak bola yang optimal berstandar internasional," kata Rakhmadi saat ditemui setelah giat tinjauan lapangan bersama Sekjen PSSI Yunus Nusi, Senin (12/8).
Sementara itu, Sekjen PSSI, Yunus Nusi mengapresiasi pihak PPKGBK terkait perawatan rumput SUGBK jelang pertandingan Indonesia melawan Australia.
"PSSI berterima kasih kepada PPKGBK yang berusaha maksimal untuk memasang rumput terbaik jelang pertandingan melawan Australia. Saya tadi kembali cek kondisi rumput SUGBK. Ada perkembangan signifikan dan kami berharap rumput SUGBK siap menggelar laga melawan Australia," ucapnya.
(jun/jun/jal)