Top 3 Sports: Bonus Veddriq dan Rizki, Malaysia Diminta Tiru Indonesia
Berikut berita pilihan dunia olahraga mulai dari Veddriq Leonardo dan Rizki Juniansyah dipastikan mendapat bonus Rp6 miliar hingga Malaysia diminta tiru Indonesia untuk kejar prestasi Olimpiade.
Berikut berita pilihan dunia olahraga dalam 24 jam terakhir:
1. Veddriq dan Rizki Raih Rp6 M, Gregoria Dapat Rp1,65 M
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengungkapkan besaran bonus yang akan didapatkan peraih medali buat Indonesia di Olimpiade Paris 2024.
Indonesia berhasil meraih tiga medali di pesta olahraga sedunia ini. Medali emas diraih Veddriq Leonardo dan Rizki Juniansyah, serta medali perunggu didapatkan Gregoria Mariska Tunjung.
Menpora menyatakan peraih medali emas akan mendapatkan bonus Rp6 miliar seperti yang disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo. Sedangkan medali perunggu berhak mendapatkan bonus Rp1,65 miliar.
2. MU Resmi Rekrut De Ligt dan Mazraoui
Manchester United resmi merekrut Matthijs de Ligt dan Noussair Mazraoui dari Bayern Munchen pada bursa transfer awal musim ini.
Dilansir dari Metro, MU merogoh kocek hingga 60 juta poundsterling atau setara Rp1,2 triliun untuk mendatangkan de Ligt dan Mazraoui.
Bayern menerima tawaran senilai 38,6 juta poundsterling plus tambahan 4,3 juta poundsterling untuk De Ligt. Sedangkan Mazraoui dilepas dengan nilai transfer 17,1 juta poundsterling.
3. Malaysia Diminta Tiru Indonesia untuk Kejar Emas Olimpiade
Chef de Mission (CdM) atau Ketua Kontingen Malaysia untuk Olimpiade 2024 Paris, Hamidin Mohd Amin, meminta pihak terkait di negaranya untuk meniru sukses Indonesia yang berhasil merebut medali emas dari panjat tebing di Paris 2024.
Malaysia lagi-lagi gagal mengakhiri penantian bisa meraih emas Olimpiade di Paris 2026. Mengirim 26 atlet yang berlaga di 11 cabang olahraga, Malaysia hanya mampu meraih dua medali perunggu dari cabang badminton.
"Kalau kita lihat Indonesia, di panjat tebing mereka menang. Berdasarkan pengalaman pertama saya sebagai CdM Olimpiade, ini saya punya pandangan, pertama kita harus fokus ke olahraga yang ingin kita kejar untuk emas."
"Kita tidak boleh kejar semua olahraga dapat emas. Kedua, persiapan harus dari sekarang, bukan enam bulan atau satu tahun sebelum Olimpiade. Tapi harus dari sekarang, semua pihak bekerja bersama-sama dari sekarang. Kalau itu yang terjadi, insya Allah di LA 2028 kita ada harapan," ucap Hamidin dikutip dari Harimau Malaya.