Timnas Argentina Umbar Soal 'Neraka' Usai Digebuk Kolombia

CNN Indonesia
Kamis, 12 Sep 2024 04:30 WIB
Pemain dan pelatih Argentina menyuarakan kondisi yang disebut media seperti neraka setelah kalah dari Kolombia dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Timnas Argentina menderita kekalahan dari Kolombia dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026. (REUTERS/Luisa Gonzalez)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemain dan pelatih timnas Argentina menyuarakan kondisi yang disebut media seperti neraka setelah kalah dari Kolombia dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Amerika Selatan (Conmebol) di Barranquilla.

Sang juara dunia kalah 1-2 dalam pertandingan yang berlangsung di Stadin Metropolitano Roberto Melendez, Rabu (11/9) dini hari waktu Indonesia.

Suhu di lapangan mencapai 36 derajat celcius, dengan kelembapan tinggi, menciptakan atmosfer yang sangat menantang bagi kedua tim. Media Argentina Tycsports menyebut situasi tersebut seperti 'neraka'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelatih Argentina Lionel Scaloni sebelumnya telah menyoroti soal pemilihan waktu pertandingan. Setelah laga berlangsung, mantan bek dan gelandang Tim Tango itu kembali menuturkan pendapat soal hal yang memengaruhi laga tersebut.

"Orang-orang di Kolombia tidak suka kalau saya berbicara soal panas, tetapi saya tidak berbicara soal panas saja, tetapi soal waktu pertandingan. Itu bukan waktu yang tepat untuk sebuah tontonan. Babak kedua bukan tontonan yang orang suka," ucap Scaloni soal kick off yang berlangsung pada pukul 15.30 waktu setempat.

"Anda bisa bermain pada pukul 5, 6, 7 pada petang hari, itu yang saya katakan. Saya pikir itu tidak sehat buat pemain sepak bola untuk mengembangkan potensi mereka. Ini bukan alasan. Orang yang mengambil keputusan soal waktu akan mempertimbangkan ini," katanya menambahkan.

"Kami bermain di waktu yang tidak semestinya. Ini tidak menguntungkan tontonan," ujar Scaloni sebelum pertandingan. Ia menegaskan bahwa keluhannya bukan tentang cuaca panas, melainkan tentang pemilihan waktu pertandingan yang menurutnya bisa digeser ke sore atau malam hari.

Pemain-pemain Argentina pun berbicara soal dampak cuaca yang mereka rasakan di lapangan saat menghadapi tuan rumah.

"Kami sangat merasakannya. Kami sudah mengetahuinya sejak kemarin ketika kami melakukan sesi latihan di sore hari. Kami tahu ini akan sulit, tetapi sulit bagi kami berdua. Sekarang sudah cukup, mari kita pikirkan apa yang akan terjadi," ujar Leandro Paredes.

"Jadwal pertandingan memang khusus, tetapi kami harus terbiasa dengan hal itu. Kami berada di tempat di mana semua orang ingin mengalahkan kami, itu normal" timpal Rodrigo De Paul.

Meski kekalahan ini mengakhiri catatan 12 laga tak terkalahkan Argentina, De Paul menegaskan bahwa tim akan menerima hasil ini dan terus melangkah maju. Ia menambahkan status Argentina sebagai juara dunia membuat Albiceleste menjadi target utama tim-tim lain di Amerika Selatan.

Terlepas dari berbagai komentar tentang cuaca, baik pelatih maupun pemain Argentina berusaha untuk tidak menjadikannya sebagai alasan atas kekalahan mereka. Mereka mengakui kesulitan yang dihadapi, namun tetap fokus pada perbaikan untuk pertandingan-pertandingan mendatang.

Berbeda dengan Scaloni dan anak asuhnya, pelatih Kolombia Nestor Lorenzo cenderung mengabaikan faktor cuaca.

"Barranquilla memang punya iklim istimewa, tapi pemain kedua tim sama-sama bermain di Eropa. Ini hanya pertandingan biasa, nikmatilah," tutur Lorenzo.

[Gambas:Video CNN]

(afr/nva)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER