Top 3 Sports: Paes Pamer Lagu 'Tanah Airku', Isu 2 Paspor Naturalisasi

Berita tentang kiper Maarten Paes dan pemain naturalisasi Timnas Indonesia jadi artikel yang paling banyak dibaca dalam 24 jam terakhir.

Berikut tiga berita pilihan dari kanal olahraga CNNIndonesia.com:

1. Maarten Paes Pamer Suporter Nyanyi 'Tanah Airku' Usai Lawan Australia

Kiper Timnas Indonesia, Maarten Paes membagikan momen seisi stadion bernyanyi 'Tanah Airku' usai laga melawan Australia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dalam unggahan stories di Instagram.

Dalam video tersebut, terlihat sekitar 70 ribu penonton sembari menyalakan ponsel bernyanyi bersama para pemain, staf pelatih, dan ofisial usai laga melawan Australia pada babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (10/9).

Momen ini tidak hanya menunjukkan kecintaan suporter terhadap tim, tetapi juga menggarisbawahi semangat persatuan dan kebanggaan nasional yang terasa kuat di tengah arena.

2. PSSI Respons Isu Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Berpaspor Ganda

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga merespons isu yang beredar soal pemain naturalisasi Timnas Indonesia memiliki paspor ganda.

Maksud paspor ganda adalah para pemain seperti Jay Idzes maupun Marteen Paes memiliki paspor Indonesia, tetapi tidak melepas paspor Belanda miliknya. Arya mencoba meluruskan isu tersebut.

"Yang pasti, ketika masuk Indonesia dia [pemain naturalisasi Timnas Indonesia] pakai paspornya Indonesia dan ketika keluar dari Indonesia dia juga pakai paspornya Indonesia."

3. Pemain Australia Minta Maaf Usai Sindir Ritual Nyanyi 'Tanah Airku'

Pemain Australia Mitchell Duke meminta maaf karena telah menyinggung suporter Timnas Indonesia usai laga babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (10/9).

Duke sebelumnya menyindir suporter Indonesia merayakan hasil imbang di stadion seolah-olah sudah memenangkan pertandingan.

Sindiran ini disampaikan Duke begitu mendengar suporter Tim Garuda menyanyikan lagu 'Tanah Airku' setelah laga yang berakhir tanpa gol di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

[Gambas:Video CNN]