KONI Sumut Buka Suara Soal Kisruh Makanan Atlet PON 2024

CNN Indonesia
Sabtu, 14 Sep 2024 10:07 WIB
KONI Sumatera Utara (Sumut) buka suara soal kisruh makanan bagi para atlet Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.
Menpora Dito Ariotedjo meninjau penyediaan makanan PON 2024. (ANTARA FOTO/Yudi Manar)
Jakarta, CNN Indonesia --

KONI Sumatera Utara (Sumut) buka suara soal kisruh makanan bagi para atlet Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.

Sejumlah sorotan mewarnai pelaksanaan PON 2024. Salah satunya terkait penyediaan makanan bagi kontingen, termasuk atlet di dalamnya.

Mulai dari menu makanan, porsi, hingga kontingen yang tidak kebagian jatah makanan dari penyelenggara PON 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumut, John Ismadi Lubis, menyampaikan permohonan maaf terkait polemik makanan PON 2024. Dia mengakui kualitas makanan yang disediakan untuk para atlet yang bertanding di PON XXI masih di bawah standar.

"Kalau bicara tentang makanan tentu relatif apalagi masalah enak apapun anggapan orang pasti beda. Tapi kami mohon maaf juga kalau PB PON (Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional) XXI menyiapkan makanan yang memang masih di bawah standar saya bilang," kata John Ismadi Lubis, Jumat (13/9).

John menyebutkan kualitas makanan yang di bawah standar bukan hanya terjadi di Sumut, tapi juga di Aceh. Dua provinsi ini menjadi tuan rumah pelaksanaan PON 2024. Bahkan di Aceh sendiri, makanan untuk para atlet juga sempat terlambat datang.

"Kalau standar atlet jelas di bawah (standar ) karena aturan kalori yang menjadi asupan atlet. Dan kondisi ini bukan hanya di Sumut. Saya mengalami atlet kita di Aceh terlambat bahkan tak datang (makanan) tapi itu tak menjadikan masalah bagi saya," ujarnya.

Dia pun meminta agar ketika makanan tersebut terlambat datang tidak perlu dipermasalahkan. Selain itu agar disiapkan lagi makanan yang baru untuk para atlet meski akan menjadi masalah hukum ke depannya.

"Sudahlah kalian siapkan saja makanan nanti kita tanggung lagi. Walaupun nanti jadi double cost. Walaupun nanti saya jadi target juga nanti itu. Kan kita sudah bayar di situ. Tapi kita harus siapkan juga makannya," ucapnya.

John mengakui untuk persoalan makanan bagi atlet ini juga menjadi beban berat bagi panitia. Dia pun sempat mengajukan komplain terkait persoalan makanan ini kepada pihak yang menangani makanan atlet.

"Ini masalah kami, beban berat juga bagi kami kalau itu. Kalau dilihat kemasannya bagus, saya sempat kasih komplain dengan ketua bidangnya tolong diperbaiki," tutur John.

Meski demikian, John Ismadi Lubis memaklumi persoalan tersebut. Sebab panitia harus mempersiapkan makanan untuk para atlet dan official lebih kurang sebanyak 16.000 kotak makanan. Tentunya menyediakan makanan sebanyak itu bukanlah perkara mudah.

"Memang kesulitan mereka tak kecil. Bagaimana bisa dia memberi makan mungkin jumlahnya atlet semua official ada 10 ribu orang, panita 6 ribu. Dia memberi makan satu hari ada 16 ribu orang. Tentu itu tidak hal yang gampang. Kalau kontrak hari ini gak bagus langsung dipecat vendornya lagi yang lain apa menjamin itu bisa lebih bagus?," ungkapnya.

John menyebutkan persoalan makanan yang di bawah standar itu bukan hanya terjadi saat pelaksanaan PON XXI. Saat penyelenggaraan PON di Papua XX Tahun 2021 dan Jawa Barat XIX Tahun 2016 pun, persoalan yang sama juga terjadi.

"Memang persoalan yang sama dari tahun ke tahun itu yang kita alami. Papua juga makanannya bagus tapi jadwalnya tak bagus. Jawa Barat provinsi yang begitu bagus begitu besar ada problem juga dengan makanan. Jadi ini klasik masalahnya. Ke depan perlu ini dibuat seminar," kata John.

[Gambas:Video CNN]



(fnr/sry)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER