Pelatih Maladewa U-20 Ahmed Shakir merasa beruntung bisa bertemu dengan Timnas Indonesia U-20 pada laga perdana Grup F Kualifikasi Piala Asia U-20 2025.
Meski kalah telak 0-4 saat itu, pelatih Maladewa menilai pertandingan tersebut sebagai pengalaman berharga bagi timnya.
"Tapi ini adalah pengalaman yang sangat bagus untuk mereka [pemain Maladewa]. Dan untuk masa depan, mereka akan mendapatkan keuntungan dari turnamen ini. Juga, tim-tim kuat di ASEAN, seperti Indonesia. Dan tim-tim tersebut, standar mereka sedikit lebih tinggi dari tim-tim di area SAFF. Jadi, saya pikir inilah perbedaannya."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Juga, persiapan, mereka jauh lebih baik dari kami. Saya pikir Indonesia juga telah memainkan 17 pertandingan internasional tahun ini. Juga, mereka telah bermain melawan Argentina, Italia, Ukraina, Jepang. Mereka adalah tim-tim yang jauh lebih baik. Jadi, mereka sangat siap untuk turnamen ini." ujar Ahmed dalam konferensi pers usai pertandingan melawan Timor Leste, Rabu (27/9).
Maladewa gagal meraih poin dalam tiga pertandingan yang mereka lalui di Grup F, termasuk kekalahan 1-4 dari Timor Leste di laga terakhir yang berlangsung hari ini.
Ahmed Shakir menjelaskan bahwa timnya sedang dalam masa transisi dengan banyak pemain baru yang belum berpengalaman di level internasional. Ahmed juga menambahkan bahwa banyak pemain intinya tidak dapat berlaga pada kualifikasi ini karena masih menjadi pelajar dan harus menempuh agenda di sekolahnya masing-masing.
"Kami memiliki beberapa pemain baru di tim ini. Beberapa dari mereka, ini adalah pertama kalinya ke luar negeri dan masuk ke dalam tim nasional," ucap pelatih Maladewa itu.
Maladewa menjadi juru kunci dalam Grup F Kualifikasi Piala Asia U-20 2025 setelah kalah beruntun dari Indonesia, Yaman, dan Timor Leste. Selain kalah tiga kali, Maladewa kebobolan 11 kali dan hanya bisa mencetak satu gol.
(afr/nva)