Gaishan Raffasya Ferdian menangis begitu kena tendangan saat bertanding di nomor pemula kyorugi CNN Indonesia Taekwondo Championship Piala Menpora 2024 di GOR Ciracas, Sabtu (5/10).
Pertandingan pun disudahi lebih cepat. Juri dan sabeum sama-sama sepakat duel disudahi. Bocah cilik berusia empat ini hanya bertanding kurang dari satu menit. Namun tangisnya tak lama.
Sang ayah yang ikut mendampingi, langsung menghibur anaknya. Sang sabeum juga turut menghibur. Sejurus kemudian senyum Gaishan mengembang lagi seperti semula.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kamu sudah hebat," kata sang ayah menghibur Gaishan. Matanya tampak berkaca-kaca melihat buah hatinya sudah berani bertanding dalam kejuaraan yang disaksikan ribuan orang.
Adapun Hilya Inara Mafaza tersenyum lebar usai tanding di nomor pemula kyorugi. Bocah enam tahun ini meraih medali emas setelah unggul jauh atas lawannya yang usianya juga enam tahun.
Perjuangan Hilya rasanya tuntas. Ia datang jauh dari Balikpapan bersama dua atlet nomor prestasi dan sembilan atlet pemula lainnya. Latihan di Bekangdam Balikpapan membuat mentalnya terasah.
"Kami datang dari Balikpapan sejak Kamis [3/10]. Kami menginap di Duren Sawit. Senang melihat anak-anak sangat antusias. Yang penting anak-anak berani dulu," kata Herry Zulfikar, sabeum Hilya.
Azka Athallah juga begitu semringah sesuai bertanding di nomor pemula kyorugi. Bocah tujuh tahun ini meraih medali emas. Haru bahagia tampak di air mukanya begitu dikalungi medali.
Dan, ada ratusan bocah-bocah cilik lainnya ikut bertanding di CNN Indonesia Taekwondo Championship 2024. Wajah-wajah mungil mereka jadi pembeda suasana lomba di Ciracas.
Ada bocah cilik yang ditemani adiknya. Ada pula yang tetap bergelayut ke ibu atau ayahnya saat tak bertanding. Yang pasti mereka ini adalah cikal atau tunas atlet masa depan Indonesia.