Kata-kata Pemain Australia Setelah Gebuk China 3-1

Pemain-pemain Australia menyambut gembira kemenangan atas China dalam laga ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Adelaide Oval, Kamis (10/10).

Sempat tertinggal terlebih dahulu setelah Xie Wenneng membobol gawang Joe Gaucci, Australia kemudian membalas dengan susah payah. Lewis Miller, Craig Goodwin, dan Nishan Velupillay menjadi pencetak gol The Socceroos.

Kemenangan atas China menjadi titik penting bagi Australia yang kalah dari Bahrain dan imbang lawan Indonesia pada dua laga pertama. Tiga poin ini juga menjadi penanda keberadaan pelatih Tony Popovic yang menggantikan Graham Arnold.

"Kami bermain tenang, kalem, bahkan saat kami kebobolan kami tetap bermain sesuai rencana, dan itu merupakan sesuatu yang baru," kata Jackson Irvine yang ditunjuk menjadi kapten dalam laga itu.

"Anak-anak merespons dengan cepat, mereka benar-benar tim yang bisa beradaptasi. Ini adalah performa yang luar biasa," ucapnya dilansir dari France 24. 

Menurut Joe Gauci, yang menjadi penjaga gawang saat menghadapi China, penampilan Australia yang menghasilkan tiga poin menandakan sinyal positif bagi negara yang ingin meneruskan catatan tampil di Piala Dunia setelah selalu ambil bagian sejak 2006 hingga 2022.

"Ini seperti awal yang baru. Saya pikir ini adalah langkah positif ke arah yang benar. Kami akan ke Jepang dan ini akan menjadi tantangan, tetapi saya rasa kami siap menghadapi tantangan itu," ujar Gaucci.

Australia yang kini mengoleksi total empat poin dari tiga pertandingan kembali bisa bersaing dalam perebutan tiket menuju Piala Dunia 2026. Untuk sementara Harry Souttar dan kawan-kawan menempati peringkat ketiga klasemen Grup C atau menyalip Bahrain dan Indonesia.

Hanya penghuni peringkat satu dan dua yang berhak lolos langsung ke Piala Dunia 2026, sementara kesebelasan yang ada di peringkat tiga dan empat harus melanjutkan perjuangan di fase keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Sementara dua negara terbawah dipastikan tidak punya peluang lolos ke pesta sepak bola yang akan digelar di Amerika Utara dua tahun mendatang.

[Gambas:Video CNN]