Pemain Diaspora Mathew Baker Pamit dari Timnas Indonesia U-20

Pemain diaspora Mathew Bakker mengumumkan tak lagi ikut berlatih dalam masa persiapan Timnas Indonesia U-20 yang akan tampil di Piala Asia U-20 2025.

Melalui Instagram pribadi miliknya, pemain berdarah Australia-Indonesia ini pamit dan menghaturkan terima kasih sudah diberi kesempatan oleh pelatih Indra Sjafri untuk mengikuti latihan bersama Timnas Indonesia U-20.

"Karena konflik kepentingan, saya tidak dapat melanjutkan dengan tim U-20, namun hal ini memastikan saya tersedia untuk tim U-17 di Piala Asia," kata Matthew di Instagram Story.

Tidak begitu jelas apa yang dimaksud dengan konflik kepentingan. Yang pasti Mathew Baker masih 16 tahun dan merupakan pemain inti Timnas Indonesia U-17 yang sedang persiapan Piala Asia U-17 2025.

"Terima kasih untuk coach Indra Sjafri dan kesempatan dan menerima saya bersama Timnas U-20. Semoga sukses di Piala Asia dan berjuang lolos ke Piala Dunia," tulis Mathew Baker.

Selain Mathew Baker ada dua pemain Indonesia U-17 lainnya yang juga dipanggil ke pemusatan latihan Timnas Indonesia U-20. Kedua pemain yang dimaksud tersebut adalah Zahaby Goaly dan Evandra Florasta.

Sebelumnya, saat ditanya soal promosi tiga pemain Timnas Indonesia U-17 ke U-20, Indra menyebut ini sebagai kesepakatan dengan Nova Arianto, pelatih Timnas U-17. Pemain terbaik U-17 coba dipromosikan.

Hanya saja Indra tak menjamin ketiga pemain U-17 ini akan masuk pilihan. Nantinya dari 34 pemain yang dipanggil, termasuk tiga pemain U-17, hanya 23 yang akan tampil di Piala Asia U-20 2025.

"Saya di samping bertanggung jawab di Timnas U-20 kan juga supervisi U-17. Saya perlu regenerasi bahwa setelah Timnas U-20 sekarang, kita harus sudah ada gambaran U-20 yang akan datang."

"Oleh sebab itu, demi kepentingan regenerasi, coba kita promosikan pemain U-17 ke U-20, tetapi saya belum jamin mereka masuk ke dalam skuad," kata Indra pada Rabu (15/1).

Sebelum berlaga di Piala Asia U-20 2025 di China, Timnas Indonesia U-20 akan lebih dulu menjalani turnamen mini di Sidoarjo, Jawa Timur, pada 24-30 Januari melawan Suriah, Yordania, dan India.