Jakarta, CNN Indonesia --
Mikel Arteta memburu kado manis pertandingan ke-200 bersama Arsenal di pentas Liga Inggris saat tandang ke markas Manchester United.
Duel Man Utd kontra Arsenal akan berlangsung di Stadion Old Trafford pada Minggu (9/3). Menang di Theater of Dream akan menjadi kado yang sangat manis bagi pria Spanyol ini.
Arteta menjalani debutnya sebagai pelatih Arsenal di pentas Premier League pada 26 Desember 2019. Ketika itu Arsenal tandang ke markas Bournemouth. Hasilnya imbang 1-1.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun kemenangan pertama Arteta di Liga Inggris tercipta saat melawan Manchester United di Stadion Emirates. Saat itu Arsenal menang 2-0. Manisnya kemenangan seperti ini ingin diulang.
Situasi dan kondisi saat ini sangat memungkinkan bagi Arteta. Pasalnya Arsenal tampil stabil, sedangkan Man Utd labil. Laga terakhir Arsenal menggambarkan potensi itu.
Martin Odegaard dan kawan-kawan baru saja menang besar 7-1 atas PSV Eindhoven. Kemenangan ini menjadi modal kepercayaan diri yang sangat bagi sebelum ke Old Trafford.
Karena itu tak mengherankan jika Opta dengan superkomputer menyebut peluang Arsenal menang atas Man Utd sebesar 51 persen. Adapun kans menang tim tuan rumah hanya 23 persen.
Strategi Arteta, dalam analisis Opta, lebih klinis dibanding Amorin. Arteta sudah mengenal dengan baik atmosfer Liga Inggris dan sudah punya serum menangkal agresivitas Man Utd.
 Arsenal punya modal bagus usai menang 7-1 atas PSV Eindhoven di Liga Champions. (REUTERS/Matthew Childs) |
Pada saat yang sama Amorim masih mencari formula jitu. Berbagai formasi dan strategi telah dicoba, tetapi belum bisa membuat si Setan Merah tampil garang dan konsisten.
Masalahnya, performa Arsenal di Liga Inggris juga sedang masuk angin. Dalam dua laga terakhir, Arsenal ditahan Nottingham Forest dan berikutnya takluk dari West Ham United.
Akankah laga ke-200 Arteta di Liga Inggris berakhir dengan manis? Segenap pemain Arsenal ingin memberi kado tersebut, tetapi kubu tuan rumah ingin sebaliknya.
Baca di halaman selanjutnya>>>
Sejatinya Mikel Arteta tak pantas membusungkan dada di hadapan Ruben Amorim. Sebabnya, Amorim punya rekor lebih baik.
Pada 12 Januari 2025, dalam ajang Piala FA, Amorim membuat Arteta bertekuk lutut. Setelah bermain imbang 1-1 dalam waktu normal, Arsenal dipaksa menyerah 3-5 dalam adu penalti.
Pertandingan pekan ke-28 ini juga bisa menjadi sarana kebangkitan setelah mengalami pekan yang pahit. Ini sekaligus jadi momentum menjauh dari papan bawah klasemen Liga Inggris.
Pada 2 Maret, tim asuhan Ruben Amorim ini takluk dari Fulham dalam ajang Piala FA. Lima hari berselang, 7 Maret, Man Utd bermain imbang 1-1 dengan Real Sociedad.
Menjamu Arsenal adalah waktu yang sangat tepat bagi Man Utd untuk bangkit. Kiranya duel kali ini dijadikan pembuktian oleh Bruno Fernandes dan kawan-kawan bahwa mereka masih eksis.
Mengapa eksis? Saat ini Man Utd yang dikenal sebagai klub besar Eropa, dianggap tidak eksis lagi oleh para rival. Saat ini Man Utd berada di peringkat ke-14 Liga Inggris.
Masalahnya Man Utd belum bisa tampil dekat suad penuh. Beberapa pemain, seperti Lisandro Martinez, Amad Diallo, Luke Shaw, Kobbie Mainoo, Mason Mount, dan Jonny Evans absen.
Kabar baiknya Harry Maguire dan Manuel Ugarte ada potensi tampil. Namun, situasi ini tetap saja membuat situasi Man Utd tidak ideal untuk menjamu Arsenal yang digdaya.
Adapun kubu Arsenal juga tidak penuh. Bukayo Saka, Kai Havertz, Gabriel Martinelli, dan Gabriel Jesus masih absen. Namun, kondisi Arsenal masih jauh lebih baik dibanding Man Utd.
Satu-satunya hal yang masih bisa dibanggakan Man Utd hanya status kandang. Dari total 100 kali menjamu Arsenal di kandang, Arsenal hanya bisa menang 17 kali saja.
Old Trafford benar-benar jadi 'rumah hantu' bagi Arsenal. Kepercayaan inilah yang akan diusung Man Utd saat menjamu Arsenal, agar Arteta menjalani laga ke-200-nya di Liga Inggris dengan pahit.
[Gambas:Video CNN]