Marco Bezzecchi finis sebagai runner up pada balapan MotoGP Belanda 2025 sekaligus mengakui keistimewaan Marc Marquez yang susah disalip.
Bezzecchi tampil cukup konsisten dalam akhir pekan kemarin di Sirkuit Assen. Pembalap Aprilia itu selalu ada dalam zona lima besar, mulai dari sesi latihan hingga kualifikasi. Pada saat sprint race, Bezzecchi bisa menempati peringkat ketiga dan menjadi runner up pada sesi full race.
Pembalap 26 tahun itu tak menampik keinginan menyalip Marquez yang mengakhiri MotoGP Belanda dengan poin sempurna 37, namun Bezzecchi melihat kemampuan spesial dari juara dunia delapan kali tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya dekat sekali dengan Marc dan saya tidak menduga. Saat ada di posisi itu, saya berpikir untuk terus dekat dengan dia. Mulanya saya bisa dekat banget, tetapi pada paruh kedua balapan dia melakukan langkah maju dalam arti kecepatan balap dan tantangan saya kemudian lebih kepada untuk menjaga jarak ketimbang menyalip dia," aku Bezzecchi.
Dilansir dari GPOne, Bezzecchi merasa gemas ingin menyalip Marc pada saat tikungan chicane karena sebelumnya bisa mendahului Alex Marquez dan Francesco Bagnaia di titik yang sama.
"Saya selalu berada di sisi yang salah, dalam beberapa tikungan saya bisa begitu dekat sehingga saya begitu merasakan slipstream ketika berubah arah, khususnya sebelum lap ke-15. Di Assen susah untuk mempertahankan jarak begitu dekat dengan orang di depan Anda karena angin slipstream."
"Saya berusaha dekat dengan dia, tetapi tidak cukup menyalip dia pada awal chicane. Saya pikir dia lebih kuat dibanding saya di titik itu, saya sudah sampai pada titik yang saya bisa sepanjang balapan, atas alasan itu pula saya tidak punya kesempatan untuk benar-benar mencoba," terang Bezzecchi.
Pembalap yang sudah memasuki tahun keempat berlomba di pentas MotoGP itu mengaku sempat berpikir menyalip Marc ketika awal mendekati sang pemimpin klasemen, tetapi tak pernah bisa benar-benar dekat untuk menyalip.
"Ketimbang berpikir menyalip saya lebih kepikiran untuk mempelajari dan bersiap menghadapinya dan mencobanya, tetapi lap demi lap berlalu dan dia mulai lebih baik lagi. Dari situ saya lebih berjuang untuk berada dekat dengan dia dan bukan untuk membalapnya," ucap Bezzecchi.