11 Pemain Asing Super League, Apa Kata Pelatih Lokal dan Asing?

CNN Indonesia
Minggu, 13 Jul 2025 11:20 WIB
Pelatih lokal dan asing memberi pandangan tentang regulasi 11 pemain asing di Indonesia Super League 2025/2026. Diskusi mencakup pro dan kontra kebijakan ini.
Regulasi pemain asing di Liga Indonesia diubah menjadi 11 pemain. (ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pelatih lokal dan asing mengungkap perspektif atau sudut pandangnya soal regulasi 11 pemain asing dalam Indonesia Super League 2025/2026.

Rahmad Darmawan, pelatih Liga Indonesia All Star di Piala Presiden 2025, menilai kebijakan ini bisa dipandang dari dua sudut pandang yang saling kontradiktif atau berseberangan.

"Ada dua pendekatan yang harus kita lihat di situ. Satu, industrialisasi sepak bola. Yang kedua, kesempatan bermain kepada pemain," kata Rahmad di Bandung, Sabtu (12/7) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kita bicara dua hal itu, mungkin ada kontradiktif, ya. Di satu sisi kita harus mengorbankan satu hal yang berbeda," ucap mantan pelatih Timnas Indonesia U-23 ini.

Secara pribadi, Rahmad kurang sepakat dengan regulasi 11 pemain asing di Super League. Menurutnya, regulasi delapan pemain asing seperti musim lalu dianggap lebih pas.

"Kalau dari saya pribadi, saya sebagai pelatih lokal, orang Indonesia, saya ingin harus mengatakan jujur dalam hati saya, memang masih menginginkan regulasi itu sama dengan tahun lalu," ujarnya.

"Itu sudah sangat ideal, karena ada lima posisi yang dimaksimalkan pemain-pemain kita, untuk bisa terus mengasah kemampuannya," kata pria yang biasa disapa RD ini menjelaskan.

Dalam perspektif Rahmad, kebijakan 11 pemain asing dengan delapan di antaranya bisa menjadi starter, akan mengurangi menit tampil pemain lokal. Ini bisa mendegradasi pemain lokal.

Namun, di satu lain, ada kebutuhan industri yang tidak bisa dihindari. Karena itu Rahmad berharap kebijakan ini nantinya dikomparasi dengan musim lalu untuk musim 2026/2027.

"Saya juga mengerti, proyeksi ini berkaitan dengan industri sepak bola, meski pertanyaan ini memang belum waktunya saya jawab," kata pelatih asal Metro, Lampung, ini.

"Tapi keputusan sudah dibuat. Sekarang tinggal komparasi hasilnya seperti apa. Harus kita taati dan ikuti, apakah musim depan lebih ideal enam yang bermain, atau delapan yang bermain."

Olde Riekerink, pelatih Dewa United, punya pandangan berbeda. Menurutnya, pemain Indonesia bisa dan mampu bersaing dengan pemain asing asal berlatih keras.

Olde memberi contoh Theo Fillo Numberi. Menurutnya, Theo adalah salah satu bukti bahwa pemain Indonesia bisa bersaing. Kualitas pemain 23 tahun ini dinilai tak kalah dengan pemain asing.

"Kalau Anda lihat pemain seperti Theo, dia masih muda tapi bisa mendominasi pertandingan. Ini juga tentang bagaimana kami mengembangkan pemain," kata Olde, Sabtu (12/7).

"Pemain Indonesia bisa belajar banyak dari pemain asing. Jika mereka berlatih bersama, dengan intensitas tinggi, maka mereka akan berkembang," ucap pelatih asal Belanda tersebut.

Contoh lainnya adalah Ricky Kambuaya, Egy Maulana Vikri, Wahyu Prasetyo, dan Edo Febriansah. Kualitas mereka tak bisa dipandang sebelah mata. Mereka bukan anomali, tetapi realitas.

"Jika pemain Indonesia bisa berlatih dengan kualitas pemain asing, mereka akan tumbuh. Tapi hari ini, kalau lihat Theo, Anda bahkan tidak akan tahu kalau dia bukan pemain asing."

"Artinya, pemain Indonesia punya kualitas. Pemain asing dan lokal bisa saling meningkatkan di dalam latihan," kata pelatih yang sempat menangani klub Turki, Galatasaray ini.

[Gambas:Video CNN]

(abs/har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER