Malaysia gagal melangkah ke semifinal Piala AFF U-23. Bukan barang baru, lantaran ini kali ketiga dan penyebabnya selalu sama.
Timnas Malaysia U-23 bermuram durja setelah seri dengan Indonesia. Satu poin terasa bak kekalahan. Harimau Muda tak mengaum. Gagal mencetak gol, tidak bisa menang, berarti tersingkir.
Malaysia hanya menempati peringkat ketiga di Grup A, kalah saing dengan Indonesia dan Filipina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ubaidullah Shamsul tampil cukup baik saat melawan Indonesia. Pertahanan rapat dan punya kans merobek pertahanan Skuad Garuda. Malaysia bisa pula menghajar Brunei 7-1.
Permasalahannya ada pada laga pertama melawan Filipina. Malaysia kalah 0-2 dari negara yang selama ini kurang dipandang dalam persaingan sepak bola Asia Tenggara.
Malaysia juga pernah merasakan kekalahan dari negara-negara non-unggulan pada Piala AFF U-23 dan membuat mereka tersingkir cepat.
Pada Piala AFF U-23 2019, Malaysia kalah dari Kamboja. Kekalahan tipis 0-1 berpengaruh besar pada klasemen. Malaysia ada di peringkat ketiga di bawah Kamboja dan Indonesia sehingga gagal lolos ke semifinal.
Tiga tahun berselang, Malaysia seharusnya berada satu grup dengan Laos, Indonesia, dan Myanmar.
Lantaran problem Covid-19, Timnas Indonesia dan Myanmar tidak jadi berpartisipasi. Dengan demikian Malaysia hanya menghadapi Laos.
Tak dinyana, Malaysia kalah dalam dua pertemuan dengan Laos sehingga tak punya kesempatan berebut posisi runner up terbaik.
Ketika bisa mengalahkan lawan-lawan berstatus underdog, Malaysia membuktikan bisa lolos ke babak semifinal seperti yang terjadi pada 2005 dan 2023.
(nva/har)