Rashford Terancam Tak Bisa Main di Barcelona

Penyerang asal Inggris, Marcus Rashford, disebut terancam tidak bisa dimainkan Barcelona setelah lolos tes medis.

Marcus Rahsford dilaporkan sukses menjalani tes medis di Barcelona pada Senin (21/7) waktu setempat. Peresmian perekrutan pemain 27 tahun itu sebagai pinjaman dari Manchester United diklaim akan dilakukan pekan ini.

Barcelona merekrut Rashford setelah gagal mendapatkan Nico Williams dari Athletic Bilbao. Selain itu, Rashford juga akan mendapat pemotongan gaji.

Gaji Rashford per pekan yang mencapai 325 ribu poundsterling atau setara dengan Rp71,5 juta bakal dipenuhi Blaugrana. Hanya saja, untuk pendapatan per tahun menjadi sekitar 8,6 juta poundsterling dari saat di Manchester United yang menerima 16,9 juta poundsterling.

Kendati transfer tersebut hampir rampung, status Rashford untuk bisa didaftarkan ke Liga Spanyol belum sepenuhnya terjamin. Masalah keuangan yang dimiliki Barca sejauh ini dianggap sebagai faktornya.

Kegagalan merekrut Nico Williams diklaim terpengaruh karena belum ada jaminan untuk didaftarkan itu. Pada musim lalu, Barcelona juga memiliki masalah dalam mendaftarkan Dani Olmo dan Pau Victor. Keduanya baru bisa didaftarkan setelah musim dimulai.

Dikutip dari talkSPORT, Andy Brassell menyebut Rashford bisa menghadapi masalah yang sama terkait pendaftaran ini.

"Dia rela menerima pemotongan gaji demi mewujudkan itu, tetapi masih belum ada jaminan, terutama jika Anda percaya pada Javier Tebas, presiden LaLiga, bahwa Barcelona akan bisa mendaftarkannya untuk saat ini," ujar Brassell.

"Itulah yang harus kita waspadai, seperti halnya setiap perekrutan Barcelona. Itulah yang membuat Nico Williams mundur dari kesepakatan."

Kendati begitu Brassell memaklumi Rashford memilih Barcelona. Gajinya yang besar membuat sejumlah klub mundur dalam merekrutnya.

"Kedua belah pihak sangat membutuhkan ini terjadi, yang menurut saya merupakan kabar baik bagi Marcus Rashford, kabar baik bagi Inggris, dan jika semuanya berhasil, itu juga kabar baik bagi Barcelona," tutur Brussell.

[Gambas:Video CNN]