PSSI akan mendaftarkan tiga pemain naturalisasi baru ke pemerintah setelah ada dokumen resmi dan pendukung dari pemain yang bersangkutan.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum PSSI Erick Thohir pada Kamis (24/7) siang di Jakarta. Karena itu PSSI belum bersedia membeberkan nama pemain yang akan dinaturalisasi.
"Kami sedang menunggu surat-surat dari dua pemain ini. Saya belum dapat surat-suratnya, karena dalam naturalisasi ini harus hati-hati. Kami tak mau halalkan segala cara," kata Erick.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kami harapkan prosesnya bersama Mauro Zijlstra. Kami akan daftarkan Agustus. Mudah-mudahan kita dapat kemudahan. Kami akan menghadap ke Presiden minggu depan."
Sejauh ini baru dokumen Zijlstra yang sudah diproses. Dokumen naturalisasi pemain 21 tahun ini sudah diberikan Kemenpora ke Kemenkum dan tinggal dibahas di DPR RI.
Dengan masuknya dokumen Zijlstra dan akan diajukan dokumen dua pemain baru, ketiganya diharapkan bisa membela Timnas Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dua lawan yang akan dihadapi Garuda pada fase keempat kualifikasi ini adalah Arab Saudi dan Irak. Laga ini akan berlangsung di Stadion King Abdullah Sport City pada 8 dan 11 Oktober 2025.
Meski belum bersedia memberikan bocoran nama pemain yang akan dinaturalisasi, pemain tersebut dijamin punya kualitas. Dalam hal ini PSSI tak asal menaturalisasi pemain.
"Kalau perkara grade A dan B, itu sesuai dengan talent pool-nya saja. Hal-hal seperti ini memang pemain dan pelatih yang kita mesti sadar diri, satu pemain memilih sebuah negara karena rangking."
"Pemain yang memilih kita, patut kita syukuri jika yang kita dapat sudah baik. Kalau mau lebih tinggi, ya rangking-nya kita harus 50 dulu, kita sekarang kan baru 118," ujar Erick.
(abs/nva)