Turnamen IBL All Indonesian 2025 siap digelar di GOR Manahan, Solo, pada 16-31 Agustus mendatang. Peserta jadi ganjil tanpa kehadiran Prawira Bandung.
Peserta IBL All Indonesian 2025 adalah seluruh klub yang berpentas di IBL yang kini berjumlah 13 tim. Dengan status Satria Muda yang diakuisisi manajemen Persib Bandung, langkah ini sekaligus membuat Prawira sudah tak eksis lagi.
Dalam turnamen ini, 13 tim peserta dibagi ke dalam dua grup. Sebanyak tujuh klub berada di Grup A dan enam tim di Grup B.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Grup A berisi Rajawali Medan, Satria Muda Pertamina Bandung, Tangerang Hawks, Pacific Caesar Surabaya, Bima Perkasa Jogja, Dewa United Banten, dan Borneo Hornbills.
Lalu Grup B terdiri dari hang Tuah Jakarta, Bali United, Pelita Jaya, Kesatria Bengawan Solo, Satya Wacana Salatiga, dan Rans Simba Bogor.
Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah menyatakan turnamen ini adalah panggung bagi pebasket lokal untuk bersinar. Sebab, pemain yang boleh berpentas hanyalah mereka yang berpaspor Indonesia.
"Kami merasa pemain lokal butuh panggung tambahan. Karena itu ada IBL All Indonesian ini," kata Junas dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (6/8).
Junas juga ingin menyebarkan gelora basket ke daerah selain Jakarta. Pihaknya memilih Solo karena animo yang meningkat di Jawa Tengah.
"Kami ingin memberi hiburan untuk masyarakat Solo. Untuk pertama kalinya kami akan memakai GOR Manahan di acara ini," ucapnya.
Sementara Sekjen PP Perbasi, Nirmala Dewi menyebut IBL All Indonesian 2025 adalah momen untuk mencari pemain potensial di Timnas Basket Indonesia jelang SEA Games 2025.
"IBL All Indonesian ini penting bagi Perbasi untuk menjaring pemain yang berpotensi membela Timnas Indonesia di SEA Games," ujar dia.
(nva/ikw/nva)