Performa Dewa United melempem atau masuk angin dalam dua laga awal Super League 2025/2026. Mengapa ini bisa menimpa Dewa?
Tim asuhan Jan Olde Riekerink ini takluk 1-3 dari Malut United di kandang pada laga perdana Super League. Sepekan kemudian Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan menyerah 0-2 saat tandang ke Semen Padang FC.
Ini kejutan bagi banyak kalangan. Pasalnya Dewa United diyakini bakal menjadi salah satu kandidat pemburu gelar juara musim ini karena kedalaman skuad yang dimiliki.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya pemain utama Dewa, pemain cadangannya pun punya nama besar. Ini tak hanya pemain nasional, pemain asing Dewa juga punya reputasi yang menjanjikan.
Penampilan Dewa saat tampil dalam pramusim Piala Presiden 2025 juga tak terlalu buruk. Mereka meraih peringkat ketiga setelah mengalahkan Liga Indonesia All Star.
Ternyata, strategi Jan Olde belum berjalan dengan baik. Pola yang diterapkan selalu bisa diantisipasi lawan. Begitu permainan terbaca, pemain seperti kebingungan.
Kinerja lini depan juga tumpul. Dalam dua laga hanya bisa mencetak satu gol. Ketajaman Alex Martins sebagai top skor musim lalu belum tampak. Ia kerap mendapat pengawalan ketat.
Pada saat yang sama kinerja lini bertahan yang dikawal Nick Kuipers belum padu. Pemain asal Belanda ini seperti butuh waktu dengan bek lainnya agar tampil solid.
Pekan ini Dewa akan melakoni dua laga kandang. Pertama menjamu Persik Kediri pada 22 Agustus dan pekan selanjutnya berhadapan dengan Persija Jakarta pada 29 Agustus.
Dua laga ini bisa menjadi sarana kebangkitan. Utamanya pertandingan melawan Persik. Adapun laga melawan Persija akan menjadi ujian serius, mengingat lawan tampil impresif.
(abs/abs/jun)