Sananta Cetak Rekor Baru, Jadi Starter di Indonesia vs Lebanon?

Ramadhan Sananta mencetak rekor baru dalam kariernya di Timnas Indonesia. Apakah ini tanda akan dipilih Patrick Kluivert lagi saat jumpa Lebanon?

Pemain berposisi striker ini jadi starter saat Indonesia menang 6-0 atas Taiwan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (5/9). Dalam laga ini Sananta tampil selama 65 menit.

Selama bermain, Sananta sebenarnya mencetak dua gol pada menit ke-24 dan 58. Sayang, gol pertamanya secara resmi tercatat sebagai gol bunuh diri Chao Ming Hsiu.

Menjadi starter Timnas Indonesia sangat berarti bagi pemain 22 tahun tersebut. Pasalnya, ini adalah kali pertama Sananta tampil sebagai pemain utama Timnas Indonesia.

Selama ini, sejak debut pada 24 September 2022, Sananta hanya menjadi pemain pelapis atau cadangan. Sananta kerap dimainkan pada menit-menit akhir babak kedua.

Selama Kualifikasi Piala Dunia 2026 misalnya, dari babak play ff hingga fase ketiga, Sananta hanya tampil sembilan kali. Mantan pemain PSM Makassar ini sering tak masuk susunan pemain.

Pengguna nomor sembilan ini dua kali tampil saat babak playoff. Setelah itu empat kali main pada fase kedua kualifikasi dan cuma tiga kali main pada fase keempat.

Total menit mainnya dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 adalah 111 menit. Dari total menit main tersebut Sananta membukukan empat. Dari empat gol ini, tiga gol tercipta ke gawang Brunei.

Karena itu kesempatan yang diberikan Kluivert kepada Sananta, dengan 65 menit main sebagai starter saat jumpa Taiwan, menjadi rekor baru atau batu loncatan bagi karier pribadi Sananta.

Sekali starter, kans-kans jadi pilihan utama selanjutnya, akan terbuka. Dan, apakah Sananta akan kembali dimainkan Kluivert sebagai juru gedor utama saat jumpa Lebanon?

Potensi selalu ada. Sananta sudah membuktikan dirinya layak dipercaya. Kluivert sebagai mantan striker ganas pada eranya, tentu tahu bagaimana potensi pemain asal Riau ini.

Laga uji coba Timnas Indonesia versus Lebanon akan berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Senin (8/9). Ini adalah bagian dari persiapan melawan Irak dan Arab Saudi pada Oktober mendatang.

[Gambas:Video CNN]