Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert memberi reaksi usai tak ada shot on target pada laga Indonesia vs Lebanon di FIFA Matchday, Senin (8/9).
"Ya, kami punya tembakan ke gawang hanya saja tidak mencetak gol. Jika Anda melihat bagaimana Lebanon bermain, mereka bertahan habis-habisan di area mereka sendiri, di kotak 16 meter mereka. Itu sangat berbeda," kata Kluivert selepas laga.
Timnas Indonesia tercatat melepaskan sembilan tembakan. Namun tidak ada satupun di antaranya yang tepat sasaran. Dominasi Indonesia juga ditunjukkan melalui penguasaan bola yang mencapai 81 persen selama 90 menit laga berlangsung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan Lebanon, dengan penguasaan bola hanya 19 persen, mampu mencatat satu shot on target dari empat kali percobaan. Kluivert menyadari hal ini sebagai bahan evaluasi.
"Sulit menciptakan peluang untuk mencetak gol, tapi kami tetap bermain ofensif, mencoba mencetak gol, dan sayangnya kami tidak bisa. Tapi kami akan terus belajar dari hal ini," ujarnya.
Dalam laga ini, Kluivert juga melakukan percobaan variasi strategi. Alih-alih menempatkan Thom Haye, juru taktik asal Belanda itu justru memasang Calvin Verdonk sebagai tandem Joey Pelupessy.
Lalu duet bek tengah yang biasa menempatkan tiga orang, kini jadi dua. Jay Idzes dan Kevin Diks mampu tampil solid menjaga benteng pertahanan.
Stefano Lilipaly juga dipercaya sejak menit pertama. Pemain 35 tahun itu menyasar sayap kiri sekaligus menusuk ke dalam kotak penalti.
Begitupun pemain yang baru menyelesaikan proses naturalisasi, Miliano Jonathans dan Mauro Zijlstra yang tampil sejak awal. Selain itu, Kluivert juga memberi kesempatan pada Adrian Wibowo untuk mencatat debut.
Agenda Timnas Indonesia selanjutnya adalah putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Skuad Garuda bakal menghadapi Arab Saudi (9 Oktober) dan Irak (12 Oktober).
(ikw/frd/jun)