Vanenburg Blak-blakan Ungkap Performa Struick yang Dinilai Menurun
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, memberikan komentar soal performa Rafael Struick yang dinilai menurun dalam kualifikasi Piala Asia U-23 2026.
Menurut Vanenburg penurunan penampilan Struick bukanlah masalah individu, melainkan kondisi umum yang juga dialami pemain Timnas U-23 lainnya. Hal itu diungkapnya dalam konferensi pers usai laga melawan Korea Selatan, Selasa (9/9) malam.
"Sama seperti pemain-pemain lokal lainnya, karena tidak fair juga kalau kita hanya membicarakan satu orang Rafael Struick ya, karena ini menyangkut semua tim. Jadi sama kondisinya persis sama seperti pemain lain kalau memang Rafael Struick tidak bermain di kompetisi, jam terbangnya menurun, ya performanya akan turun," kata Vanenburg.
Pelatih asal Belanda itu juga mengingatkan proses naturalisasi pemain Eropa bukanlah solusi instan jika mereka tidak mendapat menit bermain yang cukup di klubnya. Hasilnya tetap sama, penampilannya di tim nasional juga akan menurun.
"Jadi itu sebenarnya hal yang persis sama dengan yang lainnya. Jadi dulu di awalnya mengatakan 'ya kita harus datangkan pemain Belanda, kita harus menaturalisasi' tapi sekarang mereka datang ke sini bermain ya ujung-ujungnya kalau tidak bermain [di klub] ya mereka juga menurun [di timnas]," tegasnya.
Vanenburg menilai pembinaan pemain harus dilakukan secara menyeluruh mulai dari level dasar. Ia menekankan pentingnya pemantauan perkembangan fisik dan teknik pemain muda serta memastikan mereka mendapatkan kesempatan bermain di klub.
"Jadi memang sarannya sekarang ini bagaimana kita sebagai suatu bangsa kita bisa mengetahui di mana pemain-pemain muda kita itu berada, di mana mereka berlatih dari sisi kecepatannya, dari sisi fisiknya, kekuatannya, kehebatannya," kata dia.
"Dan itu yang kemudian dikumpulkan kita mulai dari level yang paling bawah pelan-pelan ke atas dan mereka perlu bermain karena dengan cara hanya dengan bermain mereka bisa level up dan meningkatkan performanya," tutup Vanenburg.
Struick tampil gemilang Saat Piala Asia U-23 2024 lalu. Ia menjadi ujung tombak Garuda Muda dan mengantarkan Indonesia hingga ke babak semifinal.
Namun kini penyerang 22 tahun itu sedang mengalami paceklik gol sejak pindah ke Dewa United awal musim Super League 2025/2026.
Pemain yang pernah memperkuat ADO Den Haag dan Brisbane Roar itu bermain tiga kali di Dewa United musim ini dengan perincian 45 menit melawan Malut United, enam menit saat menghadapi Semen Padang, dan 45 menit ketika berhadapan dengan Persik Kediri.
(nva/frd/nva)