Indonesia Negara Asia Pertama Pakai VAR di Liga 2

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut Indonesia merupakan negara pertama di Benua Asia yang menggunakan Video Assistant Referee (VAR) di liga kasta kedua sepak bola.

"Kita ini satu-satunya liga 2 yang menggunakan VAR di Asia," ujar Erick Thohir usai laga pembuka Championship 2025 antara PSMS Medan vs Persekat Tegal di Medan, Jumat (12/9).

Erick menyebut penggunaan VAR di liga kasta kedua merupakan perkembangan dalam sejarah sepak bola Indonesia. Sedangkan di seluruh dunia, Erick yang didampingi Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, mengatakan Indonesia merupakan negara kelima yang menerapkan sistem VAR di liga kasta kedua.

"Secara dunia. Kita ke lima, kalau di Eropa Serie A. Untuk Liga Inggris, liga keduanya saja belum. Jadi terima kasih kepada liga yang terus berbenah setelah Liga 1 gunakan VAR sekarang di Liga 2 juga gunakan," ucap Erick.

Sementrara Direktur I-League Ferry Paulus dalam launching Championship 2025 yakin penggunaan VAR di kasta kedua akan membuat sepak bola Indonesia semakin berkualitas.

"Agar sepak bola ini bisa memberikan kontribusi positif, dapat juga menjadi tontonan yang menarik," kata Ferry.

Championship musim ini akan diikuti 20 tim yang terbagi dalam dua grup, Barat dan Timur. Sistem yang digunakan adalah tripple round robin dan bukan doble round robin seperti musim lalu.

Praktiknya, setiap tim dalam satu grup akan bertemu tiga kali atau selama semusim menjalani 27 pertandingan. Misalnya putaran pertama kandang dan putaran kedua kandang.

Pada putaran ketiga, lima tim teratas akan bertindak sebagai tuan rumah, sedangkan lima tim lainnya akan menjalani laga tandang. Dari tiga putaran ini dicari yang terbaik.

Yang menempati peringkat pertama grup akan melaju ke babak final untuk memperebutkan status juara Championship, sedangkan runner up akan play off promosi ke Super League.

Sementara tim terbawah dari masing-masing grup otomatis terdegradasi ke Liga 3. Adapun peringkat kesembilan akan berhadapan dalam play off bertahan atau degradasi.

Komisaris I-League, Zainudin Amali, menyebut transformasi ini sebagai jalan yang positif. Ia berkeyakinan perubahan musim ini akan memberi dampak positif ke sepak bola Indonesia.

"Kami ingin sungguh-sungguh melakukan transformasi di seluruh strata. Kami berharap kompetisi ini menyumbang pemain untuk tim nasional di semua level usia," katanya.

Sementara pihak Pegadaian sebagai sponsor utama kompetisi yakin dengan skema yang ditawarkan I-League. Karena itu Pegadaian menjadi sponsor kompetisi untuk ketiga kalinya.