Harapan Indonesia untuk melihat Veda Ega Pratama meraih gelar juara dunia Red Bull MotoGP Rookies Cup 2025 pupus sudah. Pembalap muda berbakat Tanah Air itu dipastikan gagal meraih gelar juara dunia setelah mengalami kecelakaan dan gagal finis di Seri 1 GP San Marino, Sabtu (13/9), di Sirkuit Misano Marco Simoncelli.
Balapan berjalan dramatis sejak awal. Veda Ega sempat menunjukkan performa luar biasa dengan langsung memimpin selepas start dan mendominasi lap pertama.
Namun, tekanan dari pembalap lain mulai terasa sejak lap kedua, ketika posisinya direbut Brian Uriarte dari Spanyol dan David Gonzalez. Veda sempat turun ke posisi keempat namun mampu bangkit dan beberapa kali kembali menempati posisi tiga besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Persaingan makin sengit di tengah lomba. Veda beberapa kali terlibat aksi salip-menyalip dengan Uriarte, Gonzalez, Morelli, dan Zen Mitani.
Bahkan di lima lap terakhir, Veda sempat kembali memimpin, namun kesalahan kecil di tikungan membuatnya melebar dan kehilangan posisi terdepan.
Tragisnya, pada empat lap terakhir, saat sedang berupaya keras mengejar kembali posisi puncak, Veda mengalami insiden tabrakan dengan Yaroslav Karpushin dari Kirgizstan. Akibat insiden itu, Veda tidak bisa melanjutkan balapan.
Kecelakaan tersebut tak hanya menggagalkan peluang Veda naik podium di Misano, tapi juga memastikan gelar juara dunia Red Bull MotoGP Rookies Cup 2025 lepas dari genggaman.
Sang rival utama, Brian Uriarte, berhasil finis pertama usai melewati duel sengit dengan Marco Morelli dan David Gonzalez di tikungan terakhir. Kemenangan ini membuat Uriarte mengunci gelar juara dunia dengan torehan 216 poin, tak terkejar di klasemen akhir.
Meski gagal meraih gelar, perjuangan Veda Ega Pratama sepanjang musim patut diapresiasi. Ia tetap menjadi salah satu pembalap muda paling menjanjikan yang dimiliki Indonesia saat ini. Kini, Veda Ega Pratama masih berpeluang menjadi runner up Red Bull MotoGP Rookies Cup 2025.
(rhr)