Asosiasi Pemain Sepak Bola Profesional Belanda (VVCS) membela bek Timnas Indonesia Mees Hilgers di tengah perselisihan dengan manajemen FC Twente.
Kasta tertinggi Liga Belanda, Eredivisie sudah memasuki pekan ketujuh. Namun hingga saat ini Mees Hilgers sama sekali belum dimainkan FC Twente
Gesekan bermula dari kegagalan Hilgers hengkang pada bursa transfer awal musim ini karena klub peminat gagal mencapai kesepakatan dengan FC Twente.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Posisi Hilgers kemudian bermasalah karena bek 24 tahun itu tidak mau memperpanjang kontrak bersama FC Twente, yang akan berakhir Juni 2026.
Tidak mau rugi kehilangan Hilgers secara gratis akhir musim ini, manajemen FC Twente kemudian membekukan Hilgers dari skuad hingga dia mau memperpanjang kontrak.
Menurut Direktur VVCS, Louis Everard, situasi yang dialami Hilgers merupakan perundungan terhadap pemain. Sebab bek 24 tahun itu belum diberi kesempatan meski liga sudah berjalan.
"Terlihat bahwa klub menyalahgunakan posisinya yang dominan. Faktanya si pemain tidak bermain meski kontraknya tidak diperpanjang secara terbuka. Pada dasarnya, ini bullying," kata Everard dikutip Voetbal Primeur.
"Hal ini tidak sejalan dengan profesionalisme yang baik dan saya mengecam bentuk seperti ini," ia menambahkan.
Saat ini FC Twente mengorbitkan bek muda, Marvin Young sebagai pilar utama benteng pertahanan. Pemain 19 tahun itu selalu jadi starter dan main penuh dalam enam pertandingan terakhir.
Everard mencontohkan kasus Ajax Amsterdam musim lalu. Saat itu, beberapa pemain yang menolak hengkang diboikot dari lapangan latihan dan harus melakukan aktivitas secara terpisah.
"Kami khawatir hal seperti itu memuncak dan di Ajax tentunya bukan begitu caranya memperlakukan pekerja. Itu sama saja dengan mengganggu pemain dan masih dilakukan juga," ucap Everard.
(ikw/ikw/rhr)