Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie memuji sesama wakil Merah Putih, Alwi Farhan usai menang di semifinal Korea Open 2025, Sabtu (27/9).
Jojo, panggilan Jonatan, lolos ke final Korea Open 2025 setelah mengalahkan Alwi Farhan dalam laga sengit tiga gim 18-21, 21-14, dan 21-15 pada semifinal yang berlangsung di Suwon Gymnasium, Suwon. Jojo mengakui peningkatan pesat akan kualitas Alwi.
"Cukup happy, bukan karena bisa masuk final tapi juga melihat penampilan Alwi bermain seperti tadi. Di luar ekspektasi tapi tidak heran dengan beberapa kali dia bisa mengalahkan pemain top. Terlihat improve yang sangat jelas," kata Jojo dalam keterangan resmi PBSI, Sabtu (27/9).
"Di gim pertama setelah saya unggul lumayan banyak, Alwi mengubah permainan dengan semakin agresif. Mengagetkan. Tapi di gim kedua dan ketiga saya coba lebih sabar dan menggunakan pengalaman saya," ia menambahkan.
Jojo menapak final kedua pada turnamen BWF World Tour tahun ini. Terakhir kali, atlet 28 tahun itu berada di partai puncak pada gelaran Indonesia Masters 2025 pada Januari.
Menatap gelar World Tour pertama tahun ini, peraih emas Asian Games 2018 itu bertekad tampil semaksimal mungkin. Ia mensyukuri pencapaian yang dipijaknya saat ini.
"Besok saya mau menikmati pertandingan, menikmati final kedua saya. Tapi saya juga akan melakukan yang terbaik, berusaha semaksimal mungkin dengan apa yang saya bisa," ujarnya.
Sementara Alwi menyikapi kekalahannya dengan sudut pandang positif. Meski tak melaju ke final, ia menyoroti tren pencapaianselama ikut turnamen di level World Tour.
"Pertandingan ini menjadi titik yang penting di perjalanan karir saya. Tidak selalu mulus, banyak pelajaran yang sangat berharga," ucapnya.
Ia turut memberi pujian kepada Jojo. Atlet 20 tahun itu menyerap pengalaman penting dari laga kontra sesama wakil Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama kali merasakan melawan senior sekaligus idola. Saya belajar bagaimana bisa dia lebih bisa membalikkan pikiran ketika tertekan, lebih bisa konsisten jaga fokus, bisa lebih menikmati suasana dan kondisi di lapangan," kata dia.
"Cukup senang bisa ke semifinal Super 500 pertama kali tapi belum puas pastinya. Masih banyak target-target yang mau dicapai dan saya akan terus memperbaiki diri, meningkatkan performa," ia menambahkan.