Kasus yang sedang dihadapi Malaysia, terkait keaslian dokumen pemain, bukan kali pertama di kancah sepak bola internasional.
Dunia sepak bola gempar lantaran Malaysia mendapat hukuman terkait pemalsuan surat-surat pemain naturalisasi.
Malaysia diketahui mencantumkan tujuh pemain naturalisasi kelahiran luar negeri pada tahun ini. Lima di antaranya menjadi starter dalam kemenangan 4-0 atas Vietnam pada ajang kualifikasi Piala Asia pada Juni 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantaran hal tersebut, FIFA menjatuhkan sanksi kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) yang didenda 350 ribu franc Swiss atau setara Rp7,3 miliar. Sementara tujuh pemain diskors selama 12 bulan dan masing-masing mendapat denda 2.000 franc Swiss atau sekitar Rp41,7 juta.
Sebelum Malaysia, FIFA lebih dulu memberikan sanksi kepada dua negara lain yang menurunkan pemain berdokumen palsu.
Dua negara tersebut adalah Timor Leste dan Guinea Khatulistiwa.
Berikut perincian kasus serupa Malaysia yang lebih dulu menimpa negara lain:
Timor Leste
Negara tetangga Indonesia ini mendaftarkan 12 pemain kelahiran Brasil dengan akta kelahiran atau pemalsuan pembaptisan demi keabsahan memiliki orang tua asal Timor Leste.
Sembilan di antara 12 pemain tersebut main dalam 29 laga, termasuk kualifikasi Piala Dunia. Seluruh laga yang melibatkan pemain tidak sah tersebut dianulir.
Sebagai hukuman, Federasi Sepak Bola Timor Leste (FFTL) dicoret dari kualifikasi Piala Asia 2023. Para pejabat dikenai sanksi, begitu pula dengan sekretaris jenderal yang dilarang berkecimpung selama tiga tahun. Federasi mendapat hukuman denda US$20 ribu atau sekitar Rp334 juta dengan denda tambahan sebesar US$56 ribu yang setara dengan Rp935,3 juta.
Guinea Ekuatorial
Guinea Ekuatorial lebih dulu menggunakan cara culas untuk timnas putri. Ada 10 pemain kelahiran Brasil yang menggunakan dokumen palsu pada 2017.
FIFA mengeluarkan Guinea Ekuatorial dari Piala Dunia Wanita 2019, selain itu ada dua pemain yang tidak boleh bermain dalam 10 pertandingan karena pemalsuan dokumen. Federasi Sepak Bola Guinea Ekuatorial didenda 100 ribu franc Swiss atau sekitar Rp2,08 miliar.
Negara yang terletak di Afrika Tengah ini kembali mengalami masalah dokumen terkait Emilio Nsue. FIFA menyatakan Emilio tidak memenuhi syarat dalam dua pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dalam pertandingan melawan Namibia dan Liberia, Guinea Ekuatorial kalah 0-3.
Nsue kemudian dilarang bermain di pentas internasional selama enam bulan. Federasi didenda 50 ribu franc Swiss atau sekitar Rp1,04 miliar.
(nva/nva)