Marc Marquez mengaku sudah menangis sejak lap terakhir MotoGP Jepang 2025 saat memastikan gelar juara dunia 2025 di Sirkuit Motegi, Minggu (29/9).
"Hari ini, saya tidak bisa mengontrol emosi. Di lap terakhir, saya menangis di dalam helm, bahkan sangat sulit untuk melihat titik mengerem," ucap Marquez dikutip dari Crash.
Marquez sudah tertangkap kamera menangis usai melewati garis finis. Pembalap Ducati itu tidak kuasa menahan tangis setelah merebut gelar juara dunia MotoGP pertamanya sejak 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jarak enam tahun antara 2019 hingga 2025, membuat Marquez menjadi pembalap dengan jarak waktu terlama untuk kembali merebut gelar juara dunia MotoGP, mengalahkan rekor empat tahun yang dipegang Casey Stoner pada 2007 (Ducati) hingga 2011 (Honda).
Marquez mengaku menangis sejak lap terakhir karena perjuangan luar biasa yang dia jalani sepanjang 2020 hingga 2025. Banyak cedera, operasi, kecelakaan yang dialami Marquez sebelum kembali menjadi juara dunia MotoGP musim ini.
"Enam tahun lalu, saya tidak tahu apa itu penderitaan. Saya selalu merasakan kejayaan sepanjang karier saya sejak 2010. Memang saya pernah mengalami beberapa cedera, tetapi pemulihannya selalu cepat, seperti 3 bulan, 4 bulan, lalu menang lagi," ujar Marquez.
"Ketika Anda memiliki waktu empat tahun, dengan empat operasi berbeda di lengan, saya juga mengalami patah tulang lain, dan penglihatan saya dua kali menjadi kabur. Itu sangat sulit. Kita manusia," ucap Marquez menambahkan.
Marc Marquez memastikan gelar juara dunia MotoGP 2025 setelah unggul 201 poin atas Alex Marquez dengan lima balapan tersisa. Marc menyamai rekor tujuh gelar MotoGP milik Valentino Rossi.
Selanjutnya balapan akan berlangsung di MotoGP Mandalika 2025, 3-5 Oktober mendatang.
(har)