KOI Minta Indonesia Tak Terprovokasi Isu Sanksi FIFA ke Malaysia

CNN Indonesia
Senin, 29 Sep 2025 22:00 WIB
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari meminta Indonesia tidak terprovokasi isu FIFA hukum Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Raja Sapta Oktohari mengingatkan agar Indonesia tidak terprovokasi isu FIFA hukum Malaysia. (Dok. NOC Indonesia)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari meminta Indonesia tidak terprovokasi isu FIFA hukum Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM).

FIFA memberikan hukuman kepada FAM berupa denda sebesar 350 ribu franc Swiss atau setara Rp7,3 miliar karena penggunaan dokumen palsu dalam naturalisasi pemain timnas Malaysia pada Jumat (26/9).

Selain itu para pemain Malaysia juga dikenai denda 2 ribu franc Swiss serta hukuman larangan beraktivitas dalam sepak bola selama 12 bulan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hukuman itu membuat Malaysia frustrasi, sehingga penggemar mereka menyeret Indonesia sebagai salah satu di balik sanksi tersebut.

Bahkan salah satu stakeholder sepak bola Malaysia, Tunku Ismail Sultan Ibrahim, yang juga pemilik klub Johor Darul Ra'zim (JDT) mengisyaratkan membenarkan tuduhan itu lewat unggahan di media sosial.

Tuduhan tersebut dibantah NOC Indonesia karena tidak memiliki dasar yang jelas. Raja Sapta juga mengingatkan kalau tuduhan itu berpotensi merusak hubungan Indonesia dengan Malaysia di dunia olahraga.

"Sudah jangan aneh-aneh, hubungan kita (Malaysia-Indonesia) selama ini baik. Jangan dirusak oleh oknum yang tidak mengerti apa-apa. Jangan sampai terprovokasi," kata Raja Sapta, Senin (29/9).

Pria yang akrab disapa Okto itu yakin FIFA memiliki prosedur yang jelas dalam memberikan hukuman kepada anggotanya.

"Kami percaya FIFA punya mekanisme dan regulasi yang jelas dalam memutuskan sanksi. Tidak mungkin ada sanksi yang diambil berdasarkan intervensi dan pertimbangan negara lain. Jadi jangan sampai ada pihak yang sengaja memutarbalikkan fakta," ujar Okto.

NOC Indonesia menilai isu yang berkembang hanya bentuk provokasi yang berpotensi menimbulkan kesalahpahaman.

"Olahraga seharusnya jadi alat pemersatu, bukan pemecah belah. Kita harus tetap menjaga nilai sportivitas, fair play, dan solidaritas, khususnya dengan Malaysia yang merupakan saudara serumpun kita," tutur Okto.

Indonesia dan Malaysia adalah dua negara serumpun yang kerap berhadapan maupun bekerja sama di berbagai ajang olahraga internasional.

Menurut NOC Indonesia, dalam setiap multievent, baik Indonesia maupun Malaysia selalu menunjukkan sportivitas, solidaritas, dan rasa persaudaraan. Di luar lapangan, kedua negara juga bertukar pengalaman kepelatihan dan program pembinaan atlet muda.

NOC Indonesia mengajak seluruh pihak untuk tidak mudah terprovokasi dan terus memperkuat hubungan baik antarbangsa, khususnya di bidang olahraga yang seharusnya menjunjung tinggi semangat persahabatan.

[Gambas:Video CNN]

(sry/sry)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER