Presiden National Olympic Committee (NOC) Indonesia, Raja Sapta Oktohari menyebut Kejuaraan Dunia Senam 2025 atau World Artistic Gymnastics Championships di Jakarta dapat membuka asa bagi Indonesia jadi tuan rumah Olimpiade.
Kejuaraan Dunia Senam 2025 akan berlangsung di Indonesia Arena, Jakarta pada 19-25 Oktober 2025. Ratusan atlet dari berbagai negara akan mengundang mata dunia untuk ikut menyaksikan.
"Dengan jadi tuan rumah World Gymnastic Championships mata dunia mengarah ke kita. Itu banyak cobaan, dan bagaimana kita menghadapi cobaan untuk event bisa selesai," Okto dalam wawancara dengan CNN Indonesia TV, Selasa (7/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kerjasama stakeholder sangat penting dan dukungan masyarakat sangat penting. Untuk jadi tuan rumah Youth Olympic dan Summer Olympic orang akan melihat kinerja kita. Kalau semua lancar, kita bisa ke tahap berikutnya," kata Okto menambahkan.
Saat ini, NOC tengah fokus mempersiapkan tiga agenda penting yang akan bergulir dalam waktu dekat, yaitu Asian Youth Games, Islamic Solidarity Games, dan SEA Games.
Terkait SEA Games 2025, Okto menyatakan anggaran sudah mulai tersingkap kabar baik. Ini setelah Menpora RI, Erick Thohir berjumpa dengan Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa.
"Kemarin yang heboh cerita anggaran. Alhamdulillah hilal sudah terlihat, Menpora bilang 'Tenang hilal sudah terlihat. Mudah-mudahan dalam beberapa waktu ke depan [anggaran] sudah bisa terlihat," ucapnya.
Saat Okto menggelar rapat dengan Menpora RI, Erick Thohir, anggaran yang disediakan oleh pemerintah adalah Rp10 miliar. Jumlah tersebut diklaim hanya cukup memberangkatkan 120 atlet.
"Awalnya memang anggaran Rp10 miliar dan itu hanya cukup untuk memberangkatkan 120 atlet. Kemudian Pak Menpora bertemu dengan Pak Menteri Keuangan. Setelah bertemu terlihat senyum-senyum," ujar Okto.
"Pokoknya kata Menpora, tenang saja. Fokus pada persiapan. Menpora ini jabatan baru [Erick Thohir]. Tapi orang lama, beliau masih IOC Member, masih di FIBA, dan pernah jadi presiden NOC. Jadi dia paham lah," ia menambahkan.
(rhr/ikw/rhr)