Kluivert Tolak Bahas FIFA Hukum FAM dan 7 Pemain Naturalisasi Malaysia

CNN Indonesia
Rabu, 08 Okt 2025 05:15 WIB
Patrick Kluivert menolak menjawab pertanyaan wartawan perihal hukuman FIFA kepada FAM dan 7 pemain naturalisasi timnas Malaysia dalam konferensi pers.
Patrick Kluivert fokus mempersiapkan Timnas Indonesia jelang lawan Arab Saudi dan Irak. (Arsip Bali United)
Jakarta, CNN Indonesia --

Patrick Kluivert menolak menjawab pertanyaan wartawan perihal hukuman FIFA kepada FAM dan 7 pemain naturalisasi timnas Malaysia dalam konferensi pers jelang laga Indonesia vs Arab Saudi.

Timnas Indonesia menghadapi Arab Saudi pada laga pertama Grup B babak empat Kualifikasi Piala Asia 2026 di Stadion King Abdullah, Kamis (9/10) dini hari WIB.

Laga itu akan jadi salah satu yang menentukan nasib Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 atau tidak dari dua pertandingan pada babak ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena itu, Kluivert sangat fokus mempersiapkan Timnas Indonesia untuk menghadapi laga tersebut.

Pelatih asal Belanda itu pun enggan mengomentari soal hukuman FIFA kepada Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain naturalisasi Malaysia akibat pemalsuan dokumen.

"Saya tidak ingin membahas hal itu. Fokus saya adalah pertandingan besok. Itu bukan hal yang saya pikirkan. Yang penting adalah pertandingan Indonesia besok," kata Kluivert menjawab pertanyaan seorang wartawan dalam konferensi pers jelang Indonesia vs Arab Saudi.

Dalam rilis terbarunya, FIFA memastikan bahwa bukan FAM dan tujuh pemain naturalisasi timnas Malaysia sebagai pihak yang memalsukan dokumen.

Hal itu diungkap FIFA dalam surat balasan untuk FAM terkait penjelasan hukuman untuk federasi Malaysia dan tujuh pemain naturalisasi.

Dalam poin 27 surat tertanggal Senin (6/10), FIFA menyebut bahwa FAM dan ketujuh pemain naturalisasi timnas Malaysia yang dihukum tidak mengetahui soal dokumen palsu. Namun, FIFA tidak menjelaskan siapa yang memalsukan dokumen tersebut.

"Baik FAM maupun para pemain tidak pernah menyadari adanya kemungkinan bahwa beberapa dokumen yang diserahkan telah dipalsukan," tulis FIFA.

"Baik FAM maupun para pemain tidak pernah berperan dalam penyusunan dokumen yang kini diduga palsu. Tindakan FAM dan para pemain adalah benar dan tanpa niat atau kesalahan apa pun," tulis pernyataan FIFA.

Meski menyebut FAM dan ketujuh pemain naturalisasi timnas Malaysia tidak berperan dalam penyusunan dokumen palsu, FIFA tetap menjatuhkan hukuman kepada FAM dan ketujuh pemain tersebut.

"Tuduhan terhadap FAM dan para pemain berkaitan dengan Pasal 22 FDC. Bagian yang relevan dari ketentuan ini, untuk kasus ini, menetapkan bahwa: 'Siapa pun yang menggunakan dokumen palsu atau yang dipalsukan' harus dikenai sanksi."

"Namun, pasal ini tidak memberikan panduan apa pun tentang apa yang dimaksud dengan pengertian 'penggunaan'. Agar pelanggaran dapat ditetapkan, tampaknya cukup bagi suatu pihak untuk menggunakan dokumen palsu, terlepas dari apakah pihak tersebut menyadari pemalsuan atau kepalsuannya," tulis pihak FIFA.

Menariknya, FAM dalam pernyataan resmi, Selasa (7/10), menyebut FIFA mendakwa FAM dan ketujuh pemain naturalisasi timnas Malaysia tahu mengenai dokumen palsu. Meski, FIFA dalam suratnya menyadari FAM dan tujuh pemain terhukum tidak mengetahui soal dokumen palsu.

"Asosiasi Sepak Bola Malaysia [FAM]menegaskan bahwa pernyataan dalam keputusan FIFA tidak akurat. Klaim bahwa para pemain 'memperoleh atau mengetahui dokumen palsu' tidak berdasar karena sejauh ini belum ada bukti kuat yang diajukan," tulis FAM.

Ketujuh pemain timnas Malaysia yang mendapat hukuman FIFA adalah Facundo Garces, Imanol Machuca, Hector Hevel, Gabriel Palmero, Rodrigo Holgado, Joao Figueiredo dan Jon Irazabal. FAM Malaysia punya waktu banding ke FIFA hingga 11 Oktober mendatang.

[Gambas:Video CNN]

(abs/abs/rhr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER