Patrick Kluivert mengkritik federasi sepak bola Arab Saudi (SAFF) karena suporter Timnas Indonesia sempat kesulitan masuk Stadion King Abdullah, Jeddah, pada laga pertama babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (9/10) dini hari WIB.
Kritik tersebut disampaikan Kluivert dalam jumpa pers sebelum pertandingan Indonesia vs Irak, Jumat (10/10). Pria asal Belanda ini berharap penonton yang akan ke stadion ditangani dengan baik.
"Menurut pandangan saya, apa yang terjadi benar-benar tidak bisa diterima," kata Kluivert merujuk insiden suporter yang sulit masuk stadion sebelum laga Indonesia vs Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya percaya federasi sepak bola Arab Saudi harus meninjau kembali rencana menangani suporter masuk stadion secara serius," ucap Kluivert dikutip dari Aawsat.
Kontroversi terjadi sebelum laga Indonesia vs Arab Saudi di Stadion King Abdullah Sport City pada Kamis (9/10) dini hari WIB. Sekitar satu jam sebelum kickoff Indonesia vs Arab Saudi, ratusan suporter Garuda masih tertahan di depan Gate 1 Stadion King Abdullah. Keluarga pemain Indonesia juga sempat kesulitan masuk.
Kondisi itu membuat suasana sempat tidak kondusif. Banyak suporter Merah Putih yang dibuat bingung, karena petugas stadion melarang suporter Indonesia masuk ke Gate 1. Padahal Gate 1 dipersiapkan untuk fans Indonesia.
Dalam video yang viral di media sosial, ratusan suporter Indonesia yang sudah tidak sabar akhirnya merobohkan pagar pembatas demi bisa masuk Gate 1.
"Saya sudah bicara dengan orang tua para pemain. Dari sudut pandang saya, ini tidak bisa diterima. Saya pikir Federasi perlu menyediakan tiket untuk anggota keluarga, termasuk ibu hamil dan anak-anak. Hal ini tidak diperbolehkan," ucap Kluivert.
"Dan saya pikir kita harus melindungi keselamatan masyarakat, tidak hanya warga Saudi, tetapi juga orang-orang yang datang dari luar negeri," sambungnya.
Dalam pertandingan Indonesia vs Arab Saudi, suporter Garuda juga dilarang membentangkan koreografi. Kebijakan ini berbanding terbalik dengan keputusan saat fase ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Ketika itu banyak suporter Indonesia dengan mudah masuk ke Stadion King Abdullah di Jeddah. Suporter juga bebas mengekspresikan aksi dukungannya dalam berbagai bentuk dukungan di stadion.
(abs/har)