Media Malaysia Deg-degan Tunggu Hasil Banding FAM Soal Sanksi FIFA

CNN Indonesia
Rabu, 29 Okt 2025 17:22 WIB
Media Malaysia menanti hasil banding FAM terhadap FIFA terkait hukuman tujuh pemain naturalisasi. Keputusan dijadwalkan diumumkan 30 Oktober.
Media Malaysia deg-degan tunggu hasil banding FAM soal sanksi FIFA. (AFP/MOHD RASFAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Media Malaysia was-was menanti hasil banding Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) terhadap Komite Banding FIFA usai hukuman terhadap tujuh pemain naturalisasi.

Berdasarkan laporan Berita Harian, utusan FAM yang mengurus banding ini, Serge Vittoz, menyampaikan hasil banding akan diumumkan pada Kamis (30/10).

"Vittos menyampaikan proses banding jadi peluang penting bagi FAM untuk menyampaikan argumen dan dokumen tambahan untuk mempertahankan posisi mereka di tingkat internasional," tulis Berita Harian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seluruh pendukung [timnas Malaysia] pasti mengharapkan keputusan positif dari banding yang disampaikan FAM pada 14 Oktober lalu," lanjut artikel tersebut.

Di satu sisi, Berita Harian mengajak publik untuk menerima apapun keputusan dari Komite Banding FIFA meski tak berpihak kepada FAM.

"Di balik harapan itu, semua pihak sebenarnya juga harus bersedia menerima berbagai kemungkinan termasuk jika keputusan Komite Banding FIFA tidak memihak FAM," tulis artikel tersebut.

Sebelumnya, FIFA menghukum tujuh pemain naturalisasi timnas Malaysia denda 2.000 CHF (setara Rp41,8 juta) serta larangan bermain 12 bulan. Selain itu FIFA menjatuhi denda 350 ribu CHF (setara Rp7,3 miliar) untuk FAM.

Ketujuh pemain yang dihukum adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.

Tempat lahir kakek dan nenek dari tujuh pemain itu dinyatakan berbeda. FAM mengklaim lokasi lahir di wilayah Malaysia, sedangkan berdasarkan dokumen FIFA tempat lahirnya tersebar di Spanyol, Argentina, Brasil, hingga Belanda.

[Gambas:Video CNN]

(ikw/ikw/jun)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER