Pemilik klub Johor Darul Ta'zim (JDT), Tunku Ismail Sultan Ibrahim, akan menanggung seluruh biaya Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dalam melakukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
FAM berniat banding ke CAS setelah banding ke tingkat FIFA ditolak badan sepak bola dunia itu terkait kasus dokumen palsu dalam menaturalisasi tujuh pemain timnas Malaysia.
Malaysia memiliki waktu 21 hari dalam mengajukan banding ke CAS setelah keputusan penolakan dari FIFA yang jatuh pada Senin (3/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam perjuangan ke CAS itu, Sultan Johor Tunku Ismail mengatakan akan membantu pembiayaan FAM.
"Saya menanggung semua biayanya, bukan uang rakyat," kata Ismail yang akrab disapa Tunku Mahkota Johor (TMJ) dikutip dari BHarian.
Dalam pemberitaan itu juga disebutkan, pernyataan tersebut menunjukkan keprihatinan TMJ terhadap nasib tujuh pemain yang terlibat.
Selain FAM dihukum FIFA dengan denda 350.000 franc Swiss atau setara dengan Rp7,3 miliar, ketujuh pemain yang terlibat juga dihukum 2.000 franc Swiss atau sekitar Rp41,2 juta dan larangan bermain selama 12 bulan.
Ketujuh pemain Malaysia yang dihukum FIFA adalah Gabriel Palmero, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel.
Nasib nahas bisa didapat Rodrigo Holgado. Pemain kelahiran Argentina itu terancam diputus kontrak klubnya, America de Cali, setelah banding FAM ditolak FIFA.
(sry/jal)