Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) mengeluarkan keterangan resmi terkait pemeriksaan terhadap seorang pemain naturalisasi Malaysia yang diduga melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA (FDC) tentang pemalsuan dokumen.
Dalam laporan yang diserahkan FIFA kepada FAM pada Senin (17/11) tersebut, pemain yang disebut sebagai "Pemain 1" sempat keliru saat menjawab mengenai asal-usul keluarganya.
Awalnya, pemain itu mengatakan bahwa kakeknya berasal dari Venezuela dan neneknya dari Spanyol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun tidak lama kemudian, ia mengoreksi pernyataan tersebut dan mengatakan bahwa neneknya berasal dari Malaysia.
FIFA menjelaskan bahwa pemain tersebut juga tidak dapat menunjukkan salinan dokumen yang sebelumnya diserahkan kepada agennya saat menghadiri acara makan malam bersama ayahnya.
Karena itu, pemeriksaan hanya bisa dilakukan terhadap beberapa dokumen yaitu Akta kelahiran neneknya, Maria Belen Concepcion Martin (lahir 16 Mei 1956), yang dikirimkan FAM sebagai bagian dari penyelidikan kelayakan untuk naturalisasi.
Kemudian akta kelahiran yang diperoleh langsung oleh administrasi FIFA dan Akta kelahiran yang dikeluarkan pemerintah Malaysia.
Menurut FIFA, pernyataan Pemain 1 itu dianggap sangat penting. Ketika ditanya tentang tempat kelahiran neneknya, ia pertama kali menjawab "Spanyol", lalu segera meralatnya menjadi "Malaysia".
"Kakek saya lahir di Venezuela dan nenek saya di Spanyol... Maksud saya Malaysia, maaf," tulis FIFA dalam dokumen yang diberikan untuk FAM dikutip dari Stadium Astro.
Sebelumnya, FAM dijatuhi denda CHF350.000 oleh FIFA terkait kasus ini. Sementara itu, tujuh pemain yang terlibat yaitu Gabriel Palmero, Facundo Garcés, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, João Figueiredo, Jon Irazábal, dan Hector Hevel masing-masing mendapatkan denda CHF2.000 dan sanksi larangan beraktivitas dalam sepak bola selama 12 bulan.
(rhr/rhr/nva)