Indra Sjafri membeberkan filosofi Timnas Indonesia U-23 saat menahan Mali U-23 dengan skor 2-2 dalam laga uji coba di Pakansari, Selasa (18/11).
Kendati imbang, ini peningkatan. Pasalnya pada laga uji coba pertama pada Sabtu (15/11), Indonesia U-23 takluk 0-3. Hasil imbang menjadi sinyal positif perkembangan permainan Indonesia U-23.
Selepas laga, Indra mengatakan filosofi dan cara bermain Indonesia U-23 tidak berubah. Gaya bermain yang ia minta kepada anak asuhnya selalu sama. Namun ada sedikit modifikasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau filosofi atau cara bermain kami lakukan, bahwa kami bermain dengan possession progresif dan saat kehilangan yang bola kami akan counter press," kata Indra saat jumpa pers.
"Dan hal-hal lain tentu menyesuaikan dengan siapa kami bermain. Kayak dengan Mali, kami tidak selalu pressing di atas, tetapi kami sedikit menunggu dan bermain dengan counter."
Yang tak kalah penting, kata Indra, kelebihan setiap pemain Indonesia harus dioptimalkan. Karena itu penting bagi setiap pelatih mengenal karakter, kelebihan, dan data setiap pemain.
Indra mencontohkan, kebanyakan pemain Indonesia, termasuk yang sekarang membela Garuda Muda, memiliki kecepatan. Hal ini tak akan dihapus, tetapi coba diperkuat menjadi daya.
"Dan saya pikir karena memang anak-anak kita, terutama anak-anak Indonesia yang winger cepat-cepat, ya kenapa kami tidak mengembangkan hal tersebut," kata Indra.
"Jadi, ini yang terus akan kami kembangkan nanti. Tentu cara bermain yang sesuai dengan kualitas pemain yang ada," ucap pelatih asal Sumatera Barat ini menerangkan.
Timnas Indonesia U-23 yang ditangani Indra adalah tim yang akan tampil dalam SEA Games 2025 di Thailand. Target Indonesia dalam ajang ini adalah mempertahankan medali emas.
(abs/sry/jun)