Pelatih Mali U-23, Fousseni Diawara, mengungkapkan rasa hangat dan kedekatan yang ia rasakan antara Indonesia dan Mali selama hampir sepekan berada di Indonesia. Menurutnya, keramahan masyarakat Indonesia membuat kedua negara kini terasa seperti satu keluarga.
"Orang-orang Indonesia menyambut kami dengan sangat baik. Sambutan hangat di Indonesia. Sekarang, Mali dan Indonesia adalah keluarga. Kami sangat senang di sini di Indonesia. Banyak hal-hal positif. Ini sangat positif bagi setiap pemain, bagi pelatih," ucap Diawara usai pertandingan uji coba leg kedua Indonesia vs Mali, Selasa (18/11).
"Ini adalah pengalaman yang sangat baik. Mungkin nanti, para pemain akan datang ke sini untuk berlibur di Bali. Saya tidak tahu," kata Diawara menambahkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diawara juga bercerita mengenai kedekatannya dengan budaya setempat, termasuk kuliner dan aktivitas keagamaan.
"Sangat, sangat senang dengan pengalaman ini. Mungkin tentang makanan. Terutama saya, saya suka makan Nasi Goreng. Ya, kami juga Muslim. Pagi ini, kami pergi ke masjid, kami bermain bersama orang Indonesia," kata Diawara.
Tak hanya itu, Diawara menuturkan bahwa nama Jakarta memiliki makna khusus bagi masyarakat Mali.
"Itu sangat penting. Saya katakan sebelumnya, di Indonesia, di Mali, setiap hari, kata Jakarta ada di mulut orang Mali. Karena kami memiliki moto, dan nama itu adalah Jakarta," ucap Diawara menambahkan.
"Setiap hari, setiap hari, setiap menit, setiap jam, kami bisa mendengar Jakarta, tahu kan? Kami adalah keluarga yang sama. Kami sangat, sangat senang dengan pengalaman ini. Dan sekarang, saya katakan, Anda seperti keluarga bagi kami," ujar Diawara.
Timnas Indonesia U-23 bermain imbang 2-2 melawan Mali U-23 pada leg kedua pertandingan uji coba internasional di Stadion Pakansari, Cibinong, Selasa (18/11) malam.
Pertandingan berlangsung ketat sejak awal. Babak pertama berakhir 1-1, setelah Mali unggul melalui gol Sekou Kone pada menit ke-11, kemudian Indonesia menyamakan kedudukan di menit ke-38 lewat sepakan Mauro Zijlstra memanfaatkan umpan Hokky Caraka.
Di babak kedua, Indonesia berbalik unggul 2-1 pada menit ke-52 lewat gol Rafael Struick setelah menerima umpan tarik dari Raka Cahyana. Namun Mali kembali menyamakan skor menjadi 2-2 lewat gol kedua Sekou Kone pada menit ke-70 setelah menerima umpan terobosan dari Hamidou Makalou. Skor 2-2 bertahan hingga laga usai.
(ikw/ikw/rhr)