Ranking FIFA Timnas Indonesia pada November 2025 ini adalah ke-122. Dibanding akhir November tahun lalu, hanya lebih baik tiga tangga: peringkat ke-125.
Pada Desember nanti, seperti biasanya, FIFA akan kembali merilis ranking akhir tahun. Ada potensi ranking Indonesia akan turun seperti tahun lalu, dari posisi 125 ke peringkat 127.
Apa dampaknya bagi Indonesia? Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Indonesia akan kesulitan mencari lawan tanding yang bagus, kecuali PSSI berani mengundang tim besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2026 ada empat kalender internasional, yakni 23-31 Maret, 1-9 Juni, 21 September hingga 6 Oktober, dan 9-17 November, serta Piala AFF 2026 pada Juli-Agustus.
Untuk jeda internasional periode Maret, yang lolos Piala Dunia 2026 mengadakan latih tanding dengan lawan sepadan, dan sebagian lainnya menjalani play off atau kualifikasi kejuaraan kontinental.
Pada Maret tersebut Timnas Indonesia bisa saja melawan tim bagus, tetapi jumlahnya tidak banyak. Kalaupun ada, biasanya minta bayaran tinggi atau bertanding di kandangnya, bukan tandang.
Pertandingan pada Maret itu sekaligus akan menjadi debut pelatih Timnas Indonesia yang baru. Bisa dibilang pula ini menjadi persiapan awal menuju Piala AFF 2026.
Bedanya tahun 2026 dengan 2024 dan 2025, Indonesia harus mencari lawan secara mandiri. Pada 2024 dan 2025, PSSI tak perlu repot karena ada Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Selepas Piala Dunia 2026 dan Piala AFF 2026, situasi agak lebih santai. Biasanya periode ini dimanfaatkan tim-tim besar untuk melakukan tur internasional demi menambah dana segar.
Bagi Indonesia, bisa saja mendatangkan tim besar, seperti mengundang Argentina pada 2023, tetapi dananya tak kecil. Potensi kalahnya juga tinggi. Pada saat yang sama Garuda butuh ranking bagus untuk undian Piala Asia 2027.
Karena itu kebijakan PSSI dalam memilih lawan tanding sebelum Piala Asia 2027, cukup krusial. Jika tak serius, asa menembus peringkat 100 besar FIFA pada 2026, hanya jadi angan.
Bersambung ke halaman berikutnya...