PSSI sedang mencari pelatih untuk Timnas Indonesia. Lantas, bagaimana mekanisme pemilihannya?
Wail Ketua Umum PSSI Zainudin Amali mengatakan, saat ini ada lima figur yang sedang didekati PSSI. Hanya saja PSSI enggan membeberkan nama-nama calonnya.
Amali mengatakan, tahapan awal yang dilakukan PSSI adalah mencari dan mengkaji calon yang dinilai cocok. Proses ini dilakukan Direktur Teknik PSSI dan Badan Tim Nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini posisi Direktur Teknik PSSI dijabat Alexander Zwiers dan Ketua Badan Tim Nasional PSSI diisi Sumardji. Keduanya diminta melakukan kajian mendalam.
Setelah ditemukan calon atau figur yang dianggap cocok, akan dilakukan proses wawancara. Untuk proses ini, federasi kembali menugasi Sumardji dan Zwiers.
Setelah itu, Sumardji dan Zwiers akan memberikan laporan kepada Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang berjumlah 15 orang, termasuk Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
"Kan, nunggu dari Pak Mardji. Jadi Pak Mardji mau wawancara dan menominasikan. Kemudian itu kita minta dibawa ke rapat Exco, kan statutanya begitu," kata Amali, Rabu (26/11).
"Kan, kalian sudah baca statuta, kan? Yang huruf L itu. Bahwa eksekutif komite, salah satu kewenangannya adalah menentukan pelatih tim nasional. Nah itu saja. Kami jalani itu saja."
Nantinya, semua hal, termasuk gaji yang diminta calon pelatih akan dibahas dalam rapat Exco PSSI. Dari sini nantinya ditetapkan siapa yang akan melatih Timnas Indonesia.
Mekanismenya, kata Amali, biasanya tidak sampai tahap jajak pendapat atau pemungutan suara. Biasanya, Exco PSSI bisa satu suara untuk menentukan pilihan.
"Misalnya, kalau permintaannya terlalu mahal dan federasi enggak mampu, kan enggak boleh juga kita maksa. Jadi sesuai dengan kemampuan kita, tetapi kualitas juga kami minta."
"Kami enggak mau voting-voting. Yang penting targetnya jelas. Kemudian ini orang bisa memenuhi target atau enggak. Kami enggak macam-macam gitu," kata Amali menjelaskan.
(abs/ikw/jun)