Menpora Erick Thohir bakal mengintervensi sengketa dualisme pengurus cabang olahraga (cabor) jika tak menemukan kata mufakat pada Januari 2026.
Niatan tersebut disampaikan Erick saat bertemu dengan Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, di Kantor KONI Pusat, Jakarta Pusat, Kamis (4/12) siang.
"Jadi, sesuai dengan surat saya ke KOI dan KONI, saya memberikan kesempatan musyawarah dan mufakat. Kan, gitu kan, bangsa kita kan musyawarah dan mufakat, bukan voting terus," kata Erick.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah, di situ ya, konteksnya Desember ini kita lihat. Nanti baru Januari, kalau memang belum bisa, ya kembali pemerintah akan coba masuk," ujarnya menjelaskan.
Erick sebenarnya tak ingin ikut campur dan berharap perselisihan bisa diselesaikan pihak yang berseteru. Namun, Erick tak punya pilihan selain merangsek masuk, jika tak kunjung muncul kata damai.
"KONI, KOI, itu bukan keluarga besar olahraga, kalau keluarga besar saling musyawarah mufakat mesti dapat jalan. Begitu, ya. Cuma, kalau tidak bisa, ya kami intervensi," ujarnya.
"Tapi, intervensi bukan karena kekuasaan, tetapi ya karena sesuatu yang harus diperbaiki. Ya, dan sudah dibuka pembicaraan untuk musyawarah dan mufakat itu," kata Erick.
Saat ini ada empat pengurus cabor yang mengalami dualisme, yaitu tenis meja, tinju, anggar, dan sepak takraw. Hingga saat ini belum ada titik terang rekonsiliasi dari pihak-pihak yang bertikai.
(abs/ikw/sry)