Siapa Ofisial Malaysia yang Peluk Erat Basral usai Raih Medali Emas?

Momen hangat mencuri perhatian publik setelah atlet dari nomor extreme skateboard Indonesia, Basral Graito Hutomo, dipeluk ofisial Malaysia usai memenangkan medali emas SEA Games 2025.

Dalam unggahan video di Instagram pribadinya, Basral tampak dipeluk seorang ofisial Malaysia usai menuntaskan pertandingan dengan poin tertinggi. Hal ini sontak menjadi sorotan publik.

Identitas sosok yang memeluk Basral tersebut diketahui sebagai Mariss Khan bin Mer Amanullah Khan, salah satu figur penting dalam tim skateboard nasional Malaysia.

Menurut media Utusan Malaysia, Mariss Khan dikenal sebagai tokoh senior dalam dunia skateboarding di Malaysia. Ia pernah tercatat sebagai ketua pelatih pada federasi skate Malaysia (MYSKATE), berperan dalam mempersiapkan atlet-atlet nasional mendapatkan prestasi di kompetisi internasional seperti SEA Games.

Mariss juga kerap disebut dalam komunitas olahraga papan selaju (skateboard) sebagai figur berpengalaman yang aktif membimbing atlet, termasuk generasi muda yang berlaga di ajang regional maupun internasional.

Latar belakang Mariss tidak hanya dikenal di arena kompetisi. Dalam artikel Malay Mail, ia disebut sebagai sosok yang pionir dalam perkembangan budaya skateboard Malaysia dan tetap terlibat dalam pembinaan olahraga ini meskipun sudah tidak muda lagi.

Selain itu, keterlibatan Mariss dalam melatih dan mempersiapkan skuad skateboard Malaysia menjadikannya figur dekat dengan banyak atlet dari berbagai negara peserta, termasuk Indonesia. Itulah yang membuat momen pelukan kepada Basral menjadi sorotan karena mencerminkan sportsmanship di luar rivalitas kompetitif.

Video pelukan itu memicu berbagai reaksi netizen di Indonesia dan Malaysia. Banyak yang memaknai momen itu sebagai simbol persaudaraan dari dua negara berbeda, khususnya di tengah ketatnya persaingan SEA Games 2025.

Pelatih kepala tim skateboard Indonesia Anthony Adam juga menjelaskan kedekatannya dengan Mariss yang sudah terjalin di berbagai kejuaraan.

"Jadi, perayaan itu enggak cuma dia saja. Ada beberapa negara, dari Filipina juga sama-sama selebrasi," kata Anthony.

"Karena kami seperti berada dalam satu komunitas gitu lho. Kami sesama antarnegara itu ya biasa melakukan hal itu. Jadi, pertemanan ini tetap dijaga di pertandingan," ujar Anthony menambahkan.