FAM Minta Alasan FIFA Berikan Hukuman Tambahan

CNN Indonesia
Rabu, 17 Des 2025 14:42 WIB
Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) bakal mengajukan permohonan meminta alasan FIFA memberikan hukuman tambahan.
Ilustrasi FAM. (Dok. FAM)
Jakarta, CNN Indonesia --

Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) bakal mengajukan permohonan meminta alasan FIFA memberikan hukuman tambahan.

Komite Disiplin FIFA memberikan hukuman kekalahan 0-3 kepada timnas Malaysia dalam tiga pertandingan internasional tier 1 atau FIFA Matchday serta denda 10.000 franc Swiss (setara dengan Rp209,6 juta) pada Rabu (17/12).

Dalam rapat yang dipimpin Wakil Ketua Komite Disiplin FIFA, Jorge Palacio, FIFA menganggap FAM melanggar Pasal 19 Kode Disiplin FIFA (Edisi 2025) karena menggunakan pemain yang tidak layak dalam tiga laga itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga pertandingan yang dimaksud adalah: melawan Cape Verde dengan hasil 1-1 pada 29 Mei, Singapura dengan hasil 2-1 pada 4 September, dan lawan Palestina dengan hasil 1-0 pada 8 September. Karena pelanggaran tersebut FIFA menghukum Malaysia dengan kekalahan 0-3 dalam tiga laga itu.

Selain sanksi kekalahan dalam pertandingan, FIFA juga memberikan hukuman lain berupa denda 10.000 franc Swiss atau setara dengan Rp209,6 juta.

FAM berencana mengajukan permohonan meminta penjelasan dari FIFA terkait pemberian hukuman tambahan tersebut.

"FAM akan mengajukan permohonan tertulis untuk mendapatkan alasan atas keputusan tersebut dari Komite Disiplin FIFA sebelum mempertimbangkan langkah selanjutnya yang akan diambil dalam masalah ini," tulis FAM dalam keterangan resmi.

Hukuman-hukuman itu jadi tambahan bagi Malaysia karena pada September lalu FIFA juga menghukum FAM dengan denda 350.000 franc Swiss karena penggunaan dokumen palsu.

Tujuh pemain naturalisasi yang terlibat dalam dokumen palsu itu juga dihukum denda 2.000 franc Swiss dan larangan bermain selama 12 bulan. Ketujuh pemain itu adalah, Joao Figueiredo, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Facundo Garces, Jon Irazabal, Gabriel Palmero, dan Hector Hevel.

[Gambas:Video CNN]

(sry/nva)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER